28 Juni 2010

SMAK Syuradikara Raih Penghargaan Adiwiyata Tingkat Nasional

* Tantangan untuk Bisa Meraih Adiwiyata Mandiri

Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos

SMAK Syuradikara Ende berhasil meraih penghargaan Sekolah Adywiyata tingkat nasional setelah sebelumnya masuk nominasi dari 129 sekolah dari jenjang SD, SMP dan SMA seluruh Indonesia. SMAK Syuradikara merupakan satu-satunya sekolah dari NTT yang masuk dalam nominasi peraih penghargaan Sekolah Adywiyata Nasional ini. tropi Sekolah Adiwiyata tingkat nasional ini akan diterima langsung di Jakarta.

Hal itu dikatakan Kepala SMAK Syuradikara Ende, Pater Kanisisus Bhila, SVD kepada Flores Pos usai memimpin apel hari lingkungan hidup di halaman SMAK Syuradikara, Sabtu (5/6). Pater Kanis mengatakan, tahun lalu, SMAK Syuradikara telah meriah piagam penghargaan dan tahun ini akan dianugerahi tropi Sekolah Adiwiyata tingkat nasional.


Pemberian penghargaan tersebut sebagai wujud partisipasi dan apresiasi kepada semua pihak baik koordinator Adiwiyata, para guru, pegawai, siswa-siswi, pater rektor biara dan anggota komunitas yang sudah mengambil bagian dalam pelaksanaan pelestarian lingkungan hidup.


Bertepatan dengan perayaan hari lingkungan hidup yang akhir-akhir ini sudah jrang dimaknai, kata Pater Kanis, segenap komunitas SMAK Syuradikara menggelar apel merayakan hari Ekologi. Langkah ini dilakukan demi menumbuhkembangkan kesadaran dari dalam diri setiap orang, masyarakat dan sekolah untuk dapat melestarikan lingkungan dlam skop kecil dan dimulai dari lingkungan kerja masing-masing.


Menindaklanjuti penghargaan Sekolah Adiwiyata yang diraih ini, secara interkurikuler, sudah memasukan Adywiyata sebagai kurikuler sendiri dan semua guru terlibat dalam mendampingi siswa dalam menata lingkungan masing-masing. Selain kegiatan belajar mengajar di sekolah, lanjut Pater Kanis, pada setiap hari Sabtu seluruh komunitas Syuradikara diwajibkan untuk ke sekolah dan melakukan penataan lingkungan. Selain itu, pada hari Sabtu juga ditetapkan sebagai hari bebas polusi di mana setiap siswa yang selama ini ke sekolah menggunakan kendaraan, kendaraan tidak boleh masuk sampai ke halaman sekolah dan hanya diparkir di pintu gerbang sekolah.


“Hal lainnya yakni bagi para guru yang biasa merokok maka sepanjang hari Sabtu tidak merokok di lingkungan sekolah,” kata Pater Kanis.


Upaya lain yang dilakukan poihak sekolah untuk mendukung penghargaan Sekolah Adiwiyata yang diterima dan dalam upaya meraih Sekolah Adywiyata Mandiri, lanjut Pater Kanis maka ke depannya, akan melanjutkan program 1000 bunga yang telah dicanangkan beberapa waktu lalu. Selain itu, pada musim hujan nanti sekolah akan memprogramkan tahun sejuta pohon. Kegiatan lainnya yakni operasi semut di mana pada saat olahraga dan sebelum olahraga terlebih dahulu dilakukan pembersihan lingkungan.


Silvester Keu, Pembina OSIS SMAK Syuradikara Ende mengatakan, menurut rencana pada perayaan hari lingkungan hidup dibagikan selebaran cinta lingkungan namun tidak terlaksana. Karena itu ke depan, pihak sekolah akan tetap berupaya agar selebaran cinta lingkungan tersebut dapat disebarkan kepada masyarakat guna mengajak mencintai lingkungan dengan menjaga kebersihan dan menanam pohon dan bunga.


Terhadap penghargaan Sekolah Adywiyata Nasional, Keu mengatakan, penghargaan ini merupakan tantangan ke depan untuk menjaga citra SMAK Syuradikara sebagai sekolah memiliki lingkungan yang bersih dan asri. Menurut dia, tidak berhenti pada penghargaan saja namun perlu menanamkan dalam diri setiap anak didik dan anggota komunitas Syuradikara agar mencintai lingkungan. “Artinya pada suatu saat mulai tumbuh kesadaran. Siswa tidak pungut sampah karena disuruh tapi itu muncul dari kesadaran pribadi,” katanya.


Dikatakan, pada apel hari lingkungan hidup yang dilaksanakan itu, dibacakan juga komitmen bersama warga SMAK Syuradikara sebagai Sekolah Adywiyata. Menurutnya, saat ini masih pada tahap komitmen dan ke depan diharapkan bisa meningkat ke tahap ikrar.


Wulan Babo, Siswi kelas 11 IPA-1 mengatakan, bangga atas prestasi yang diraih sekolahnya dan dia begitu bangga masuk di SMAK Syuradikiara karena selalu memiliki lingkungan yang bersih dan asri dan tidak tercemar. Selain itu, dia bangga masuk Syuradikara karena selalu ada gebrakan baru dan begitu hijau tidak seperti sekolah-sekolah lain.


Terkait penghargaan Sekolah Adywiyata yang diraih Syuradikara, Babo mengakui ini merupakan tantangan. Sebagai siswa, dia bersama teman-temannya telah berkomitmen untuk selalu menjaga lingkungan Syuradikara agar tetap bersih, hijau dan asri dan tidak mencoret meja, dinding dan taman yang sudah diperindah.

Tidak ada komentar: