13 Juni 2010

Jenasah Taufik Kahirnya Berhasil Ditemukan

* Di Pantai Arubara

Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos

Jenasah Taufik, anak berusia lima tahun yang hilang terseret banjir saat hujan pada Rabu (5/5) sore lalu akhirnya berhasil ditemukan pada Jumad (7/5) sekira pukul 14.00. Jasad Taufik berhasil ditemukan disekitar pantai Arubara Kecamatan Ende Selatan lebih kurang lima kilometer dari Ende. Jasad Taufik ditemukan oleh nelayan yang kebetulan berada di lokasi penemuan. Temuan jasad Taufik langsung dilaporkan kepada petugas dari Polres Ende yang langsung turun ke lokasi melakukan evakuasi.


Setelah berhasil dievakuasi, korban langsung dibawa ke RSUD Ende untuk menjalani visum dan outopsi. Namun pihak keluarga menolak dilakukan outopsi dan merelakan kepergian Taufik sebagai sebuah kecelakaan. Dokter akhirnya hanya melakukan visum luar.


Penemuan jasad Taufik menggemparkan warga Kota Ende. Warga berdatangan ke rumah korban di Jalan Gatot Subroto. Mereka ingin melihat langsung Taufik yang telah berhasil ditemukan setelah hilang terbawa banjir sejak Rabu lalu. Kehadiran warga di lokasi tersebut mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas di jalan tersebut.


Jasad Taufik yang langsung dibawa ke rumah sakit juga mendapat perhaitan warga seputar RSUD Ende. Mereka berdatangan menyaksikan proses visum yang dilakukan dokter. Setelah dokter usai melakukan visum luar, jenasah langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dibawa ke rumah duka di Jalan gatot Subroto.

Abubakar, ayah Taufik tak kuasa menyaksikan kondisi anaknya yang sudah terbujur kaku. Abubakar langsung pingsan dan terpaksa dibaringkan di salah satu tempat tidur di dalam ruangan pemulzaran jenasah.


Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Ende, AKBP Bambang Sugiarto mengatakan, penemuan jenasah Taufik di Arubara oleh nelayan. Taufik ditemukan sekira pukul 14.00. jenasah di bawah ke rumah sakit untuk menjalani visum dan outopsi. “Itu merupakan kewajiban kita,” kata Kapolres Sugiarto. Namun, lanjutnya, pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi dan untuk itu perlu dibuatkan pernyataan penolakan. Kendati keluarga menolak dilakukan outopsi, polisi tetap meminta dokter untuk melakukan visum. “Kita tingal tunggu hasilnya,” kata Sugiarto.


Kendati pihak keluarga sudah menerima bahwa kematian Taufik merupakan kecelakaan, namun polisi tetap akan menyelidiki kematian Taufik. Terkait pemeriksaan, polisi sudah sudah menginterviu dua saksi yakni anak-anak yang bermain berasama korban saat hilang terseret banjir.


Diberitakan sebelumnya, pencairan hari kedua terhadap Taufik di muara pantai Bitta dilakukan oleh petugas Tagana, tentara dari Kompi C, polisi dari Polres Ende dibantu warga. Penyisiran kembali dilakukan menyusuri saluran air mulai dari tempat Taufik terjatuh hingga ke muara pantai Bitta. Ada dua orang yang berupaya menyusuri air yang tergenang di muara pantai Bitta untuk menemukan tubuh Taufik. Petugas juga berupaya mengeluarkan pasir yang terdapat di lambung perahu yang sudah rusak dan diletakan di sekitar lokasi muara. Petugas Tagana juga berupaya menyedot air yang tergenang di muara pantai Bitta untuk mempermudah proses pencaraian. Namun berbagai upaya yang dilakukan tidak juga membuahkan hasil.


Menjelang siang, petugas akhirnya mendatangkan loder ke lokasi muara pantai Bitta untuk membantu melakukan pencarian. Loder berupaya mengeruk pasir dan sampah yang ada di muara pantai. Juga mengeluarkan air yang sebelumnya telah diupayakan untuk dikeluarkan menggunakan mesin pemompa air. Perahu rusak yang ada di lokasi itu juga dipindahkan untuk memudahkan pencaraian tubuh Taufik. Namun lagi-lagi kerja keras dan upaya yang dilakukan belum berhasil menemukan tubuh Taufik.


Bahkan, pada pagi harinya sebelum berbagai upaya pencarian dilakukan, telah dilakukan seremoni di sekitar muara. Dari penglihatan orang yang melakukan seremoni adat menyebutkan tubuh Taufik masih berada di sepanjang saluran dan belum sampai ke laut. Namun pasca dilakukan seremoni tersebut, serta pencarian terus digencarkan, tubuh Taufik belum berhasil ditemukan.


Proses pencarian di muara pantai Bitta menarik perhatian warga. Ratusan warga berbondong-bondong ke pantai Bitta guna melihat dari dekat proses pencarian tubuh Taufik. Hingga siang hari, warga tidak juga meninggalkan lokasi. Saat dilakukan pengerukan menggunakan loder, ada sejumlah warga yang terus memohon agar tubuh Taufik bisa ditemukan di lokasi pengerukan.

Tidak ada komentar: