13 Juni 2010

Ende Juru Kunci Persentase Kelulusan UN SMP/MTs

* Tiga Sekolah Nol Persen

Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos

Persentase kelulusan ujian nasional (UN) SMP/MTs di Kabupaten Ende sungguh memprihatinkan. Dari 69 SMP/MTs yang ada di Kabupaten Ende, tiga sekolah mendapatkan persensate kelulusan nol persen dan hanya dua sekolah yang meraih persentase kelulusan 100 persen. Dari total 4.541 peserta UN, hanya 1.437 yang dinyatakan lulus UN atau hanya 31,65 persen. Sedangkan 3.104 peserta lainnya tidak lulus UN atau 68,35 persen. Dengan persentase kelulusan yang rendah ini, menepatkan Kabupaten Ende berada di urutan 21 dari 21 kabupaten di NTT atau Ende sebagai juru kunci.


Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ende, Fransiskus Hapri kepada Flores Pos di ruang kerjanya, Jumad (7/5) mengatakan, kelulusan UN SMP/MTs tahun ini sangat memprihatinkan. Persentase kelulusan secara keseluruhan untuk Kabupaten Ende hanya 31,65 persen dari total 4.541 orang peserta UN. Untuktingkat provinsi, lanjut Hapri, Kabupaten Ende berada di nomor buntut atau berada pada urutan ke-21 dari 21 kabupaten di NTT. Sekolah-sekolah yang selama ini menjadi faforit di Kabupaten Ende juga mengalami penurunan yang cukup tinggi dalam persentase tingkat kelulusan pada tahun ajaran 2009-2010 ini.


Namun, lanjut Hapri, terhadap rendahnya persentase kelulusan UN SMP/MTs ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan tim scaning di tingkat provinsi agar dilakukan pemeriksaan ulang atau scaning ulang atas lembaran kerja siswa atau lembaran jawaban komputer. Scaning ulang, kata dia perlu dilakukan karena dikhawatirkan terdapat kekeliruan pada saat scaning dilakukan. Semula, kata Hapri, dia berencana menunda pelaksanaan pengumuman hasil UN. Namun mengingat pihak sekolah telah mengundang para orang tua untuk penerimaan hasil UN maka pengumuman tetap dilaksanakan.


Hanya saja, lanjut Hapri, dia masih berharap banyak adanya perubahan persentase kelulusan dan mengalami peningkatan setelah dilakukan scaning ulang terhadap pekerjaan para siswa. Permintaan scaning ulang itu penting mengingat banyak sekolah terutama sekolah-sekolah yang menjadi faforit di Kabupaten Ende justru mengalami penurunan persentase kelulusan yang cukup signifikan. Rendahnya tingkat kelulusan ini, sejauh ini masih diduga disebabkan karena kesalahan scaning. “Tapi kalau setelah scan hasilnya tetap ya kita harus terima,” kata Hapri.


Hapri mengatakan, penurunan hasil kelulusan UN SMP ini merupakan hasil kerja semua pihak. Karena itu, tidak pada tempatnya kalai saling menyalahkan satu sama lain. Apalagi, kata Hapri, tanggung jawab pendidikan adalah tanggung jawab bersama pemerintah, penyelenggara pendidikan, satuan pendidikan, guru dan orang tua.


Kepala Bidang SMP/MTs Dinas PPO Ende, Yohanes Sene mengatakan, dari 69 SMP/MTs yang ada di Kabupaten Ende hanya dua sekolah yang meraih persentase kelulusan 100 persen. Dua sekolah tersebut yakni SMPN 3 Nangapanda dengan jumlah siswa 20 dan SMP Katolik Santu Antonius Ndona dengan jumlah siswa peserta UN sebanyak 33. terdapat tiga sekolah yang persentase kelulusannya nol persen yakni SMPN 3 Ndona di Puutuga (jumlah siswa 14), SMP Swasta Tridharma Ende (27 orang) dan MTs Muhamadiah Nangapanda (11 orang).


Dari sejumlah sekolah yang ada, kata Sene, ada satu sekolah yang merupakan sekolah unit baru yang memiliki prestasi luar biasa karena didukung persiapan yang matang. Yakni SMPN Drtunggali di Kecamatan Wewaria. Sebelum pelaksanaan UN, kepala sekolahnya Rafael Rusu mengambil langkah mengasramakan seluruh siswa selama lebih kurang lima bulan. Langkah yang dilakukan ini untuk membuat para siswa konsentrasi belajar dalam memeprsiapkan diri mengikuti UN. Upaya ini ternyata membuahkan hasil. Mereka mampu meraih persentase kelulusan yang cukup memuaskan yakni 93,33 persen dari 30 anak peserta UN. “SMP ini baru pertama kali menyelenggarakan UN namun mampu menunjukan prestasi yang cukup bagus,” kata Sene.


Pengumuman hasil UN SMP/MTs, kata Sene untuki tingkat Kabupaten pada Jumad (7/5) pagi sekira pukul 09.00. sedangkan untuk pengumuman di tingkat sekolah, diserahkan kepada pihak sekolah masing-masing. Hal itu dilakukan demi menghormati otonomi sekolah dan juga karena pertimbangan jangkauan dan topografi Kabupaten Ende. “Jadi ada yang sudah diumumkan Jumad ada juga yang diumumkan besok (Sabtu hari ini).” kata Sene.

Tidak ada komentar: