13 Juni 2010

Diterjang Banjir, Pagar SDI Paupanda 3 Jebol

* Pemerintah Diminta Segera Perbaiki

Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos

Pagar sekolah pada SDI Paupanda 3 Kecamatan Ende Selatan sepanjang 15 meter jebol. Jebolnya pagar sekolah ini terjadi akibat banjir yang menerjang menyusul hujan yang terjadi selama dua minggu terkahir. Akibatnya, air banjir kiriman dari perumahan warga masuk ke halaman sekolah dan menggenangi ruang kelas. Terhadap kerusakan ini pihak sekolah telah melaporkan kepada lurah dan telah diteruskan kepada pihak dinas. Pihak sekolah berharap, kerusakan tersebut secepatnya diperbaiki pemerintah agar tidak menimbulkan dampak yang lebih besar yang dapat mengganggu proses belajar mengajar di sekolah.


Anggota DPRD Ende, Haji Mohamad Taher dan Maximus Deki pada Rabu (5/5) turun ke lokasi memantau langsung kerusakan yang terjadi.


Kepala SDI Paupanda 3, Hasan H Mansur mengatakan, pagar yang jebol itu dibangun sejak tahun 2003. pagar tersebut rusak sejak 20 April yang lalu akibat banjir. Terhadap kerusakan yang terjadi, lanjut Mansur, sudah dilaporkan kepada pihak kelurahan dan kepada dinas kendati hanya berupa laporan lisan. Dari dinas, kata Mansur, sudah diturunkan salah seorang staf dinas untuk melihat kerusakan yang terjadi.


Dia berharap, kerusakan itu dapat diperbaiki secepatnya karena jika tidak pada saat terjadi hujan, banjir akan masuk ke ruang kelas dan mengganggu proses belajar mengajar.


Haji Mohamar Taher berharap, pihak sekolah segera membuat laporan tertulis kepada dinas dengan tembusan ke DPRD agar pihak dinas dan Dewan dapat mengambil langkah antisipasi. Menurutnya, kondisi jebolnya pagar sekolah itu harus disikapi dan diperbaiki secepatnya. Jika tidak, banjir pada saat hujan tiba akan mengalir masuk ke halaman sekolah dan akan menggenangi ruang kelas yang baru dibangun dengan dana alokasi khusus (DAK) tahun 2009 tersebut. Selain itu, jika sampai tidak secepatnya ditanggulangi, dikhawatirkan akan menimbulkan dampak yang lebih besar yang pada akhirnya kegiatan belajar mengajar di sekolah itu bisa terhambat.


Hal senada diungkapkan juga Maxi Deki. Menurutnya, kondisi pagar yang sudah berumur itu sudah saatnya direhab secara menyeluruh. Apalagi, kata Deki, posisi pagar sekolah yang berada di atas ketinggian dan gedung sekolah berada di bagian bawah akan sangat riskan jika tidak secepatnya ditanggulangi. Dia juga menyarankan kepada pemerintah agar selain membangun atau memperbaiki pagar yang rusak itu, perlu juga dibangun saluran air sehingga air tidak masuk ke halaman sekolah tetapi air dialirkan ke saluran yang ada di jalur jalan.


Dia berharap, pemerintah melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga segera turun ke lokasi untuk melihat dan mengukur total kerusakan sehingga dapat menghitung anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan. Dia sangat berharap agar tidak saja memperbaiki pagar yang jebol akibat banjir tersebut tetapi dilakukan perbaikan secara menyeluruh.


Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Fransiskus Hapri di ruang kerjanya mengatakan, terkait kerusakan yang terjadi dia sudah menerima laporan dari lurah. Menyikapi hal itu, dia telah menurunkan staf ke lokasi untuk menghitung kerusakan dan anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan.


Sejauh ini, kata Hapri, belum ada laporan dari staf terkait kerusakan yang terjadi dan besaran anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan. Namun dia berharap, jika aloikasi anggaran untuk perbaikan di bawah Rp50 juta maka pihak dinas bisa langsung menunjuk rekanan untuk melakukan perbaikan. Namun jika anggarannya di atas Rp50 juta maka harus melalui proses lelang dan harus menunggu alokasi dana pada APBD perubahan.

Tidak ada komentar: