13 Juni 2010

Akibat Longsor, Bak Induk di Rukun Lima Nyaris Runtuh

* Dewan Uji Petik di Lokasi Bak Induk

Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos

Bak induk penampung air yang selama ini dikelola PDAM Ende kondisinya saat ini memprihatinkan. Akibat tanah longsor pada bagian bawah bak penampung, sebagian badan bak tergantung. Kondisi ini jika tidak secepatnya disikapi maka bak akan jebol dan runtuh. Akibatnya, sejumlah pemukiman warga yang terletak di bawah lokasi bak akan menjadi korban.


Lurah Rukun Lima, Dahlan M Said didampingi Kepala Seksi Ekonomi Pembangunan, Intan Wahab Thalib di lokasi bak induk, Jumad (23/4) mengatakan, kondisi kerusakan yang terjadi sudah sejak bulan Januari lalu sejak hujan yang turun beberapa waktu lalu. Pada 28 Januari lalu, lanjutnya Said, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan PDAM. Pada saat itu, kata Said, pihak PDAM menjanjikan untuk tindaklanjut perbaikannya menunggu anggaran tahun berikutnya.


Said mengatakan, kondisi bak yang cukup riskan itu jika tidak secepatnya ditangani akan runtuh. Jika sampai runtuh akan membahayakan masyarakat yang bermukim di bagian bawah seperti Karara, Waniwona, Emburima dan Sarasoro. Karena itu pada saat dilkakukan dialog dengan DPRD Ende yang melakukan reses di kelurahan Rukun Lima, persoalan itu diangkat ke permukaan. Dia berharap, masalah ini secepatnya ditangani agar tidak timbul hal-hal yang tidak diinginkan.


Menyikapi aspirasi masyarakat yang disampaikan saat dialog, anggota DPRD Ende dari daerah pemilihan Ende Satu, Haji Yusuf Oang, Haji Pua Saleh dan Herman Josep Wadhi langsung turun ke lokasi.


Herman Josep Wadhi kepada Flores Pos usai memantau lokasi bak induk mengatakan, kondisi bak yang menggantung itu diketahui saat dialog di Rukun Lima. Menindaklanjuti lapran masyatrakat itu, lanjut Wadhi dia bersama Haji Yusuf Oang dan Haji Pua Saleh langsung turun melihat langsung di lokasi. Dalam kunjungan itu, diundang juga dari Dinas PU, PDAM, kecamatan dan kelurahan untuk melihat langsung kondisi yang sebenarnya.

Dikatakan, kesimpulan yang diambil dari kunjungan langsung ke lokasi itu yakni kondisi itu harus mendapat penanganan sesegera mungkin karena menyangkut hayat hidup orang banyak sehingga tidak dapat ditunda. Karena, lanjut dia, jika ditunda penanganannya, kondisi bak yang sudah menggantung karena tanah longsor akan ambruk.


Soal dana yang dapat digunakan untuk mengatasi persoalan itu, kata Wadhi dapat dicarikan pos anggaran mana saja baik pos dana silpa maupun dari dana tanggap darurat. “Kita harapkan bisa seepatnya ditindaklanjuti. Soal dana bisa dicari dari pos dana silpa atau dana tanggap darurat. Yang terpenting permasalahan ini teratasi,” kata Wadhi. Untuk itu, Dewan akan berkoordinasi dengan Dinas PU dan Dinas PPKAD untuk mencarikan dana guna mengatasi masalah ini.


Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Ende, Fransiskus Lewa mengatakan, kondisi yang ada baru diketahui dan PU akan turun melakukan pendataan dan pengukuran. Fasilitas yang ada merupakan milik PDAM dan jika Dinas PU yang menangani harus dibicarakan terlebih dahulu dengan lembaga Dewan.


Untuk itu, lanjut Lewang, pada Senin mendatang persoalan ini akan dibicarakan terlebih dahulu dengan DPRD Ende dan pihak terkait lainnya. Jika toh nanti ditangani Dinas PU maka harus dibicarakan terlebih dahulu mekanisme kerjanya. Hal itu guna menghindari terjadinya persoalan pada saat pemeriksaan mengingat fasilitas tersebut milik PDAM.


Tidak ada komentar: