13 Juni 2010

2.403 Siswa SMA/SMK di Ende Tidak Lulus UN

* Tingkat SMA/MA Lulus 593 dari 2.468 dan SMK Lulus 504 dari 1.032 Peserta

Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos

Sebanyak 2.403 siswa-siswi SMA/MA dan SMK di Kabupaten Ende tidak lulus dalam ujian nasional yang hasilnya diumumklan secara serentak pada Senin (26/4) kemarin. Dari total peserta yang tidak lulus ini, terbanyak dari SMA/MA yakni sebanyak 1.873 dari total peserta UN sebanyak 2.468. Sedangkan untuk tingkat SMK sebanyak 547 peserta yang tidak lulus dari total peserta UN 1.032.


Persentase kelulusan tertinggi diraih SMAK Syuradikara yakni 80,43 persen dari 183 peserta UN. Tingkat SMA/MA terdapat empat sekolah yang nol persen tingkat kelulusannya yakni SMAN I Nangapanda, SMAN Wolojita, SMA Swasta Katolik Taruna Vidya dan MAS Walisongo. Sedangkan tingkat SMK, satu sekolah meraih lulusan 100 persen yakni SMK Tarbiah Ende dengan tujuh orang peserta UN. Persentase kelulusan terendah diraih SMKN Ende 3 di Ekoae (7,25) dan SMKN 2 Ende (7,44).


Secara keseluruhan, persentase kelulusan UN SMA/MA dan SMK di Kabupaten Ende mengalami penurunan jika dibandignkan dengan persentase kelulusan di tahun ajaran 2008/2009. Tahun ajaran 2009/2010 ini, persentase kelulusan tingkat SMA/MA hanya 24,03 persen atau turun 47,02 persen dibanding tahun ajaran lalu yang mencapai 71,23 persen. Sedangkan untuk tingkat SMK, persentase kelulusan 30,17 persen dan mengalami penurunan 27,64 persen dibandingkan tahun ajaran lalu yang mencapai 97,42 persen.


Kendati banyak siswa yang tidak lulus, namun hasil UN kali ini juga menunjukan bahwa ada sejumlah anak yang mampu meraih angka sembilan dalam sejumlah mata pelajaran. Untuk mata pelajaran Kimia, ada tiga siswa yang meraih angka sembilan yakni Nurhalima Rahayu (SMAN I Ende), Rikardus Brian Harlie Siswanto, Rosi Ernawati Bango (SMAK Frateran Ndao). Mata pelajaran Matematika, Agub Permadi, Beatriks Asni Mako, Martinus Sastra, Jefrizal Agasi Mberu, Ambrosius Mujur Nggala, Elfrasia Tantiana Sani, Falentino Nimanuho, Flafianus Raja, Hidayah Tulah Sandin, Lilam Ayu Puspita Ade, Maidah Lestari, Yohana Beatus Sese, Yuliana Anu (SMAN I Ende), Cindy Malinda Uluang, Erwin Kelake Lau (SMAK Syuradikara), M Ros Mistika Pere (SMAK Ndao).


Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Rosmita Mariana Pake Pande, Patrisia dahlan dai, Karolina Age, Antonius Banggo, Bernadethe Evalin Nggelu, Anastasia Marselina, Albertha Vebriani Neta, Agnesia Sumirah (SMAK Syuradikara), Martinus Sastra, Ambrosius Ngala, Sri Rukmana Yusuf, Nur Syahrini, Gradiana Pape Bata, Dian Sukmawati Aron, (SMAN 1 Ende). Bahasa Jerman nilai sembilan diraih Tekla Angelina Evi dan Sofia Bara SMAN 2 Ende), Epifanus Seda Gadi (SMAK Syuradikara).


Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (PPO) Kabupaten Ende, Fransiskus Hapri di ruang kerjanya, Senin (26/4) mengatakan, persentase tingkat kelulusan tahun ini memang mengalami penurunan yang sangat tajam. Namun, kata Hapri, masyarakat hendaknya tidak melihat rendahnya kuantitas atau tingkat kelulusan anak tetapi hendaknya melihat berbagai upaya yang sedang dan akan dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Ende dalam rangka peningkatan kelulusan.


Kepada anak-anak yang lulus UN, Hapri menagatakan kepada mereka patut diberikan apresiasi. Mereka kata dia patut dihargai karena dengan persentase kelulusan yang begitu rendah toh mereka masih mampu meraih kelulusan. Hal itu menunjukan bahwa mereka benar-benar dan sungguh memanfaatkan waktu belajar dan masa bimbingan yang dilakukan pihak sekolah. Mereka juga boleh dikatakan tidak mudah percaya terhadap SMS gelap yang memberikan kunci jawaban UN. “Mereka ini punya minta, kemampuan dan motifasi yang lebih baik dari teman-teman mereka yang belum lulus,” kata Hapri.


Rendahnya tingkat kelulusan pada tahun ini, lanjut Hapri sangat jauh dari apa yang sudah ditargetkan. Pemerintah menargetkan tingkat kelulusan 80 persen namun target itu ternyata tidak terwujud. Pencapaian target, lanjut Hapri baru bisa dicapai tergantung kerja-kerja dari tiga pihak yakni pemerintah, masyarakat dan orang tua.

Bagi para siswa yang tidak lulus UN, kata Hapri pemerintah masih memberikan kesempatan untuk mengikuti ujian ulang. Uian ulang dilaksanakan pada 10-14 Mei mendatang. Namun jika mereka tetap tidak lulus dalam ujian ulang maka diberikan kesempatan mengikuti program paket C. Dalam ujian ulang ini, para peserta hanya mengikuti ujian batgi mata pelajaran yang belum lulus. Sedangkan mata pelajaran yang sudah lulus tidak lagi diikuti.


Kepala SMAK Syuradikara, Pater Kanis Bhila, SVD mengatakan, tahun ini memang SMA Syuradikara menjadi sekolah dengan persentase kelulusan tertinggi. Namun, lanjutnya, secara intyernal, persentase kelulusan tahun ini kurang memuaskan karena jika dibandingkan dengan persentase tahun lalu 98,56 persen alami penurunan. Selain itu, ada jurusan yang tahun lalu mencapai 100 persen tahun ini tidak ada.


Terkait adanya siswa yang mencapai nilai sembilan dalam beberapa mata pelajaran, memang diakui. Namun itu juga tidak seperti tahun lalu karena tahun lalu ada yang mencapai angka 10 untuk pelajaran Kimia sedangkan tahun ini bahkan tidak bisa mencapai angka sembilan.


Untuk ujian ulang dari 10-14 Mei, pendaftaran dibuka mulai Rabu. Pihak sekolah mengundang dan mengajak para siswa untuk mendaftar dan mengikuti bimbingan dari sekolah untuk persiapan mengikuti ujian ulang nanti.

Sementara Kepala SMA Swasta Taruna Vidya, Johanes Lenta dalam arahan dihadapan para orang tua/wali murid sebelum pembagian amplop mengatakan, pada usia emas 50 tahun SMA Tarvid, ternyata mendapatkan tantangan. Namun, kata dia, dengan adanya tantangan ini diajak untuk menata kembali pendidikan di lembaga ini dalam rangka berkiprah memajukan manusia di Kabupaten Ende. Rendahnya tingkat kelulusan di SMA Tarvid, kata dia juga dialami banyak sekolah lain di Ende. Seluruhnkepala sekolah telah bersepakat agar tantangan ini dijadikan cambuk untuk bangkit kembali dan lebih dewasa dalam membangun pendidikan di Ende.


Dikatakan, mungkin dengan rendahnya tingkat kelulusan ini perhatian pemerintah lebnih ditingkatkan mengingat tahun ini perhatian pemerintah sangat kurang untuk pendidikan. Untuk itu perlu bangun kerja sama antara pemerintah, masyarakat dan orang tua. Dia juga berharap, dengan penurunan persentase kelulusan ini tidak saling mengkambinghitamkan dan mempersalahkan satu sama lain. “Harap hari ini tidak saling mengkambinghitamkan . saloing tuding. Mari refleksi untuk buat komitmen terbaik,” kata Johanes.


Pantauan Flores Pos di sejumlah sekolah dalam Kota Ende, suasana kegembiraan yang meledak-ledak seperti yang biasa terjadi pada tahun-tahun sebelumnya kurang begitu nampak. Siswa-siswi yang belum mengetahui hasil pengumuman kelulusan nampak duduk bergerombol. Wajah mereka nampak gelisah menanti hasil pengumuman. Polisi juga disiagakan di sejumlah tempat yang sering digunakan pada siswa untuk berkumpul merayakan kelulusan. Pada jalur jalan yang ramai juga ditempatkan sejumlah petugas dari Satlantas Polres Ende guna mengantisipasi adanya konfoi kendaraan. Aparat kepolisian juga disiagakan di SMKN 2 (STM) guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Tidak ada komentar: