17 April 2009

1Mei, Mutasi Pejabat Eselon II Lingkup Pemkab Ende

* Mengacu pada Daftar Urutan Kepangkatan
Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos
Bupati Ende, Don Bosco M. Wangge mengatakan, dalam rangka menjabarkan salah satu upaya penataan birokrasi di lingkup Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Ende, pada 1 Mei mendatang pihaknya akan melakukan mutasi pejabat eselon II. Dalam pelaksanaan mutasi ini akan berpedoman pada daftar urutan kepangkatan (DUK) dan dalam penempatan pejabat tidak berdasarkan suka tidak suka atau balas dendam melainkan berdasarkan syarat jabatan, seperti kompetensi atau pendidikan, kepangkatan, masa kerja, dan persyaratan lainnya sesuai aturan yang berlaku.


Hal itu dikatakan Bupati Don Wangge didampingi Wakil Bupati Achmad Mochdar dalam komperensi pers awal masa jabatan di ruang kerja bupati, Kamis (16/4). Komperensi pers dihadiri pula oleh para asisten, kepala dinas, badan, dan kantor lingkup Pemkab Ende.

Mengacu pada Aturan
Secara tegas Bupati Don Wangge mengatakan, dalam upaya penataan birokrasi harus mengacu pada aturan yang berlaku. Dalam menempatkan pejabat, dia tidak mau berdasarkan suka atau tidak suka dan balas dendam, tetapi tetap mengacu pada aturan yang berlaku dan memperhatikan syarat kompetensi, kepangkatan, masa kerja dan sekian syarat lain yang harus dipenuhi.


Selama ini, kata Don Wangge, banyak yang dipromosikan adalah pejabat yang golongannya lebih rendah. Sedangkan yang sudah tua tidak diperhatikan. Kondisi itu, katanya, bupati tidak bisa disalahkan, karena hal itu merupakan usulan atau masukan.
Dia juga mengingatkan agar dalam penempatan dan usulan pejabat ke depan, Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) agar tidak boleh main-main. “Jangan permainkan pimpinan.”
Menyangkut tim Baperjakat, kata Wangge, kewenangan menempatkan personelnya ada di tangan bupati. Untuk itu, dia akan menentukan orang-orang yang duduk di Baperjakat dan tidak akan menggunakan pejabat yang selama inii menyesatkan bupati.


“Kasihan Pak Paulinus Domi. Di akhir masa jabatan disesatkan dengan mutasi kepala taruh di kaki dan kaki taruh di kepala. Yang dimaki bukan Baperjakat tapi Pak Paulinus Domi. Jangan salah gunakan kepercayaan yang diberikan Bupati Domi,” kata Don Wangge.

Menyangkut penempatan jabatan, kata Don Wangge, dia dan Wakil Bupati Achmad Mochdar paham benar soal itu. “Tapi kalau ada kekeliruan tolong diingatkan.”
Dalam penempatan jabatan ini, katanya, melanjutkan, tidak ada sentimen namun semata hanya untuk meluruskan aturan.

Anak Pejabat
Bupati Don Wangge juga mengingatkan agar diperhatikan pula menyangkut pengangkatan pegawai baru. Dalam pengangkatan pegawai baru dan penempatan formasi diingatkan agar tidak berdasarkan ijasah yang dimiliki oleh anak pejabat tertentu.

Selama ini, katanya, selalu dikatakan bahwa formasi ditetapkan oleh BKD dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan). Padahal, formasi tersebut semuanya diusulkan oleh daerah sesuai kebutuhan, pusat hanya menetapkan jumlah jatah tiap kabupaten.
“Jangan berdalih kesepakatan dan diatur oleh Menpan. Formasi disesuaikan dengan kebutuhan bukan berdasarkan ijasah anak pejabat. Jadi kita harus benahi,” katanya.

Pada kesempatan konferensi pers ini, Bupati Don Wangge juga berbicara soal disiplin pegawai. Menurutnya, disiplin tidak bisa dipaksakan dan harus datang dari diri sendiri. Jika disiplin dipaksakan akan menghasilkan pegawai negeri sipil (PNS) yang munafik.

Tindakan Nyata
Heribertus Epu, reporter RRI Ende pada kesempatan konferensi pers itu mengatakan, apa yang disampaikan oleh Bupati Don Wangge merupakan jabaran visi dan misi yang telah disampaikan selama ini. Semua yang disampaikan itu, katanya, pada dasarnya baik adanya. Namun yang dinantikan dan diharapkan oleh insan pers dan masyarakat saat ini adalah tindakan nyata sebagai bentuk jabaran dari semua visi dan misi pemimpin terpilih Kabupaten Ende ini. *



Satu Penderita Demam Berdarah Meninggal Dunia

* Terlambat Dibawa ke Rumah Sakit
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Selama Januari-April 2009, terdapat 25 penderita demam berdarah. Satu penderita dari daerah Perumnas meninggal dunia karena terlambat dibawa ke rumah sakit.
Dinas Kesehatan Kabupaten Ende telah melakukan pengasapan (fogging) di sejumlah tempat, terutama dalam radius 200 meter dari tempat penderita DBD. Petugas Dinas Kesehatan telah pula memberikan sosialisasi mengenai penanganan demam berdarah.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, Agustinus G Ngasu di ruang kerjanya, Kamis (16/4) mengatakan, korban meninggal di Perumnas itu belum bisa dipastikan menderita demam berdarah. Karena saat masuk rumah sakit, pasien sudah dalam keadaan shock.

“Saat sedang diberikan pertolongan pasien langsung meninggal. Belum ada pemeriksaan laboratorium yang memastikan pasien meninggal karena DB.”
Dia bilang, untuk memastikan korban menderita demam berdarah perlu dicek kembali perawatan sebelumnya dan diagnosa macam apa yang pernah dilakukan terhadap pasien tersebut.

Sementara itu sejak lima hari lalu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ende merawat satu pasien demam berdarah dari Woloweku.
Begitu diketahui ada pasien demam berdarah, petugas langsung melakukan pengasapan di sekitar lokasi, Rabu (15/4). Pengasapan juga dilakukan di lokasi Masjid Raya karena terdapat pasien demam berdarah yang sekarang lagi dirawat di Kupang.

Tiga M
Dia imbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mengubah pola hidup. Masyarakat perlu lakukan tiga M yakni menguras bak dan penampung air lainnya dan dibersihkan secara rutin, menutup rapat semua tempat penampungan air dan mengubur semua barang bekas yang dapat menjadi tempat penampung air dan tempat hidup jentik nyamuk penyebar demam berdarah.

Total 25 Penderita
Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, Yoseph Deo mengatakan, hingga April sudah terdapat 25 penderita demam berdarah dan satu di antaranya meninggal dunia. Rinciannya 13 penderita di Lio Timur dan 12 penderita di dalam kota.


Di daerah Kota Ende, wilayah Perumnas merupakan daerah yang paling rawan demam berdarah. Mungkin saja permukiman yang padat dan masyarakat sekitar kurang menjaga kebersihan lingkungan.

Bupati Ende Don Bosco M Wangge dalam jumpa pers di ruang kerjanya mengatakan, penderita demam berdarah meninggal karena pemerintah salah urus. Alokasi dana untuk penanganan demam berdarah hanya senilai Rp12 juta per tahun.
Dia mengakui, tahun anggaran 2009 ini merupakan tahun anggaran paling jelek untuk sektor kesehatan karena alokasi dananya sanat minim.

Apakah Demam Dengue?
Menurut situs www. Blogdokter.net, demam dengue umumnya menyerang orang yang kekebalan tubuhnya sedang menurun. Sebenarnya saat kita terkena infeksi dengue, tubuh akan memproduksi kekebalan terhadap tipe virus dengue tersebut, kekebalan ini akan berlangsung seumur hidup. Sayangnya, demam dengue disebabkan oleh banyak strain atau tipe virus sehingga walaupun kita kebal terhadap salah satu tipe namun kita masih dapat menderita demam dengue dari tipe virus yang lain.

Demam berdarah dengue atau DBD merupakan demam dengue dengan derajat yang lebih berat. Perbedaan yang paling utama adalah pada demam dengue tidak ditemukan manifestasi perdarahan pada pasien. Pada kulit pasien dengan demam dengue hanya tampak ruam kemerahan saja sementara pada pasien demam berdarah dengue akan tampak bintik-bintik perdarahan. Selain perdarahan pada kulit, penderita demam berdarah dengue juga dapat mengalami perdarahan dari gusi, hidung, usus dan lain lain. Bila tidak ditangani segera, demam berdarah dengue dapat menyebabkan kematian.
Demam dengue banyak terjangkit di daerah tropis dan subtropis.

Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita demam dengue tiap tahun. Hal ini mungkin disebabkan oleh karena curah hujan di Asia yang sangat tinggi terutama di Asia timur dan selatan ditambah dengan sanitasi lingkungan yang tidak bagus.
WHO memperkirakan lebih dari 500.000 dari 50 juta kasus demam dengue memerlukan perawatan di rumah sakit. Lebih dari 40% penduduk dunia hidup di daerah endemis demam dengue.

Virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang sebelumnya sudah menggigit orang yang terinfeksi dengue. Populasi nyamuk ini akan meningkat pesat saat musim hujan namun nyamuk Aedes aegypti juga dapat hidup dan berkembang biak pada bak-bak penampungan air sepanjang tahun. Satu gigitan nyamuk yang telah terinfeksi sudah mampu untuk menimbulkan penyakit dengue pada orang yang sehat.
Penularan demam dengue tidak bisa langsung dari manusia ke manusia tetapi harus melalui perantara nyamuk sehingga kita tidak perlu khawatir kontak langsung dengan penderita demam dengue.

Gejala
Setelah tergigit nyamuk pembawa virus, masa inkubasi akan berlangsung antara 3 sampai 15 hari sampai gejala demam dengue muncul. Gejala demam dengue akan diawali oleh perasaan menggigil, nyeri kepala, nyeri saat menggerakan bola mata dan nyeri punggung. Kesakitan pada tungkai dan sendi akan terjadi beberapa jam sejak gejala demam dengue mulai dirasakan. Suhu tubuh akan meningkat dengan cepat mencapai 40 derajat celcius dengan detak nadi yang normal serta tekanan darah yang cenderung turun. Bola mata akan tampak kemerahan. Kemerahan juga tampak pada wajah yang dengan cepat akan menghilang.

Kelenjar pada leher dan tenggorokan terkadang ikut membesar.Demam dan gejala lain dari demam dengue akan berlangsung selama 2 hari yang kemudian diikuti oleh penurunan suhu yang cepat dengan diiringi oleh produksi keringat yang meningkat. Periode penurunan suhu ini biasanya berlangsung sehari, selanjutnya suhu tubuh akan meningkat lagi dengan cepat. Saat ini seluruh tubuh pasien akan kemerahan kecuali pada wajah.*



16 April 2009

Pabrik Es Diharapkan Bisa Penuhi Kebutuhan Masyarakat Nelayan

* Suplai Es untuk Bantu Nelayan
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Pabrik es yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Ende sejak tahun 2007 lalu dan saat ini telah mulai beroperasi dapat menghasilkan 10 ton es setiap hari. Es yang dihasilkan itu diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan masyarakat nelayan yang selama ini masih memanfaatkan es yang diproduksi rumah tangga.
Mantan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Ende, Josep Nduru di lokasi pabrik es, Kelurahan Paupanda Kecamatan Ende Selatan, Rabu (28/1) mengatakan, pembangunan pabrik es tersebut menghabiskan dana Rp1,56 miliar bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) tahun anggaran 2007. selain bersumber dari DAK juga dana pendampingan 10 persen dari pemerintah Kabupaten Ende. Proyek pembanguna pabrik es ini dikerjakan oleh CV Marulin dari Surabaya.
Pabrik yang dibangun seharusnya sudah selesai dua tahun lalu tapi belum bisa dimanfaatkan karena suplai listrik beluma ada. Pernah dicoba menggunakan generator namun hanya untuk uji coba. Penggunaan generator tidak dapat dipaksakan karena hanya bisa mencapai 80 jam. Lebih dari itu bisa merusak generator. Sedangkan pabrik es harus berjalan non stop setiap hari.

Tiga Komponen Utama
Dikatakan, pabrik es yang dibangun terdiri atas tiga komponen utama yakni pertama cool storage atau penyimpanan beku. Pada bagian ini diperuntukan menyimpan ikan dengan suhu mencapai minus 40 derajat. Penyimpanan dapat dilakukan sampai tiga bulan tanpa merusak ikan. Biaya penyimpanan diperhitungkan sesuai aturan perundang-undangan. Bagian kedua berupa pabrik es yang bsa memproduksi 10 ton es per hari dan ketiga bagian ice storage atau penyimpanan es di mana komponen ini menyimpan es yang diproduksi namun tidak terpakai seluruhnya.
Es yang diproduksi, kata Nduru diharapkan bisa diserap masyarakatt. Kepada masyarakat harga jual yang ditetapkan Rp10 ribu per balok. Jika ditambah ongkos penghancuran maka harga per balok es menjadi Rp11 ribu. Jika nanti beroperasi secara rutin, pabrik es ini bisa dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang ingin membuka tempat usaha di Ende. “Sudah ada tiga perusahaan yang mengajukan permohonan buka home base dan wilayah penangkapan di Ende.”

Nelayan Butuhkan Es
MasyaKepala Bagian Tata Usaha Dinas Perikanan dan Kelautan Ende, Stefanus Sogha mengatakan, pembangunan pabrik es didorong oleh kondisi masyarakat yang selama ini membutuhkan es. Tingginya kebutuhan akan es oleh masyarakat nelayan namun suplai yang masih sangat terbatas. Mereka hanya menggunakan es yang diproduksi dari rumah tangga. Es produksi rumah tangga ini daya tahannya sangat kurang sehingga cepat mencair. Sedangkan menggunakan es produksi pabrik es daya tahannya tinggi dan bisa bertahan selama lebih kurang dua minggu jika ditutup secara bagus.
Sogha katakan, pabrik es tersebut saat ini masih dikelola oleh dua tenaga yang pernah mengikuti pelatihan di Brondong, Lamongan Jawa Timur. Kedua tenaga ini dibantu beberapa tenaga honor.

Suplai Kebutuhan Nelayan
Asisten III Setda Ende, Bernadus Guru mengatakan, pabrik es yang telah dibangun itu diharapkan bisa mensuplai kebutuhan es masyarakat mengingat selama kebutuhan akan es belum terlayani sepenuhnya. Hadirnya pabrik es ini menurut Guru tentu sangat dinanti oleh para nelayan mengingat es merupakan kebutuhan nelayan yang sangat vital dalam upaya pengawetan hasil tangkapan agar tidak cepat rusak.
Komisi B DPRD Ende juga hadir dalam uji coba produksi es menggunkaan energi listri 80 kwh. Anggota Komisi B yang hadir masing-masing Ketua Komisi, Yustinus Sani, Wakil Ketua Djamal Humris dan anggota masing-masing Haji Pua Saleh, Abdul Kadir dan Abros Reda.

Perlu Didukung
Yustinus Sani di sela-sela pemantauan mengatakan, pembangunan pabrik es oleh pemerintah dalam hal ini Dians Perikanan dan Kelautan perlu didukung. Hal itu karena pendirian pabrik itu terdorong oleh desakan kebutuhan masyarakat nelayan Kabupaten Ende yang sangat membutuhkan sarana pengawetan hasil tangkapan. “Ini proyek bagus karena menyentuh langsung kebutuhan nelayan. Perlu didukung keberlanjutannya.”

Siapkan Tenaga Terampil
Hanya saja, kata Sani disesalkan karena pendirian fasilitas yang menelan dana miliaran rupiah itu tidak diikuti dengan persiapan sumberdaya manusia yang memadai untuk pengoperasiannya. Sumberdaya manusia yang memiliki keterampilan dan keahlian di bidang itu mutlak sangat diperlukan untuk tidak saja mengoperasikan tetapi juga punya kemampuan merawat dan memperbaiki jika-jika ada kerusakan. “Kalau sumberdaya manusia tidak dipersiapkan dari sekarang saya khawatir kalau satu saat rusak akan dibiarkan begitu saja dan pada akhirnya mubazir. Itu yang tidak kita harapkan.” Untuk itu dia meminta kepada pemerintah untuk secepatnya mempersiapkan tenaga-tenaga teknis yang benar-benar menguasai peralatan yang ada sehingga mereka tidak saja bisa mengoperasikan tetapi juga bisa merawat dan memperbaiki.


Bupati Domi Tunjuk PT Bakrie Power Sebagai Pemenang Lelang

* Terkait Pengelolaan Panas Bumi Sokoria
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Setelah melalui proses pelelangan yang dilakukan di Jakarta, Bupati Ende, Paulinus Domi berdasarkan usulan calon pemenang lelang pengelolaan panas bumi Mutubusa telah menetapkan konsorsimum PT Bakrie Power-PT Energy Management Indonesia sebagai pemenang lelang. PT Bakrie Power sebagai pemenang lelang nantinya akan melanjutkan pengerjaan di Panas Bumi Mutubusa namun sebelumnya harus terlebih dahulu menyetor uang jaminan senilai 100 juta Dollar Amerika pada bank di Ende.
Bupati Ende kepada wartawan dalam komperensi pers, Jumad (9/1) mengatakan, dalam proses pelelangan selama lebih kurang 120 hari panitia telah berhasil melakuka penilaian terhadap tiga perusahaan peserta lelang. Peringkat pertama ditempati Konsorsium PT Bakrie Power-PT Energy Management Indonesia dengan skor 89,90. Bakrie memiliki penawaran nilai penawaran satuan listrik seharga Rp1.250,69 per kwh. Di bawah Bakrie ditempati PT Encona Inti Industri dengan skor 77,04. Encona Inti Industri memiliki penawaran harga satuan listrik senilai Rp1.703,66 per kwh. Urutan ketiga PT Star Energy Investment yang dinyatakan gugur.

Setor 10 Juta Dollar
Bupati Domi mengatakan, dalam rincian harga penawaran sudah diperhitungkan pajak, royalty dan jenis iuran lainnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan menjadi kewajiban pihak pengembang. “Asumsi royalty adalah empat persen dari harga uap.” Ditegaskan pula, bagi perusahaan yang telah ditetapkan sebagai pemenang lelang wajib menyetorkan uang jaminan pelaksanaan kegiatan eksplorasi senilai 10 juta Dollar Amerika pada bank pemerintah setempat. Penyetoran paling lambat 14 hari dalam bentuk escrow account, stand by loan dan bank garantie. Jika pemenang lelang tidak menyerahkan jaminan pelaksanaan kegiatan eksplorasi maka jaminan lelang sebesar rp100 juta menjadi milik pemerintah dan peringkat kedua akan ditunjuk menjadi pemenang lelang.
Dikatakan, perusahaan yang telah ditetapkan sebagai pemenang diwajibkan melaksanakan tata cara penilaian tahap kedua sebagaimana yang telah ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Sebagai bupati, katanya, dia berhak menetapkan pemenang lelang WKP panas bumi Sokoria setelah mendapat usulan calon pemenang dari panitia.

Dana Ditanggung Perusahaan
Ditanya soal pendanaan dalam pelaksanaan kegiatan di panas bumi ini, Bupati Domi menegaskan bahwa seluruh pembiayaan dibebankan kepada perusahaan yang memenangkan pelelangan. Dana sharing dari pemerintah tidak ada dalam kegiatan ini. Namun saat ditanya apakah hal tersebut tidak mempengaruhi penetapan harga jual listrik kepada masyarakat, bupati mengatakan bahwa penunjukan PT Bakrie Power sebagai pemenang karena penawaran harga jual listrik kepada masyarakat yang dia tawarkan merupakan harga terendah. Pemerintah tidak khawatir mereka bakal menaikan harga jual listrik kepada masyarakat karena semuanya sudah diatur dalam kontrak kerja sama yang dibuat antara pemerintah dan pengembang.

Masa Sanggahan 1 Minggu
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Ende, Thom R. Benge per telepon dari Jakarta kepada Flores Pos mengatakan, penetapan pemenang lelang oleh bupati baru diumumkan pada Senin (12/1). Panitia telah mempersiapkan segala dokumen administrasi untuk keperluan pengumumnan pemenang lelang. Usai diumumkan, kata
Thom, diberikan masa satu minggu untuk pemasukan sanggahan. Jika tidak ada sanggahan maka pada tanggal 20 januari panitia mengusulkan penunjukan pemenang dan dari usulan itu bupati dapat mengeluarkan surat penunjukan pemenang kepada perusahaan yang bersangkutan. Namun jika dalam masa sanggahan teryata ada perusahaan peserta lelang yang mengajukan sanggahan maka penetapan pemenang dapat diundur. Pengunduran itu dimaksudkan agar panitia bias diberikan waktu untuk menjawab terlebih dahulu sanggahan yang diajukan. “Yang kita khawatirkan sanggahan dimasukan pda 19 Januari saat batas akhir masa sanggahan. Tapi dari informasi teman-teman di sini, sepertinya tidak ada perusahaan yang keberatan dan mengajukan sangahan karena proses yang kita lalui tidak ada KKN.”

Proses Kerja Masih Lama
Setelah proses ini dilalui dan pemenang sudah ditunjuk dengan surat bupati maka 14 hari setelah penunjukan perusahaan bersangkutan harus sudah memasukan jaminan pelaksanaan kegiatan eksplorasi senilai 10 juta Dolla Amerika pada bank pemerintah di Ende. “Pemerintah baru kasi ijin eksplorasi setelah perusahaan penuhi ketentuan itu.” Untuk kegiatan lapangan, kata Thom belum bisa dibicarakan karena prosesnya masih panjang. Namun dia berharap setelah semua proses pelelangan dan penunjukan pemenang selesai dan perusahaan sudah memenuhi semua ketentuan yang disyaratkan perusahaan dapat secepatnya melakukan kegiatan di lokasi panas bumi. diharapkan


PDAM Undang Unsur Terkait Bahas Rencana Kenaikan Tarif

* Waktu Pemberlakuan Belum Dipastikan
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Dalam rangka melakukan penyesuaian tarif, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Ende melakukan pertemuan dengan unsure-unsur terkait yang ada di Kabupaten Ende. Pertemuan melibatkan stakeholder yang ada baik dari unsure lembaga swadaya masyarakat (LSM) organisasi kemahasiswaan dan masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan PDAM.
Direktur PDAM Ende, Mohamad Husni di aula pertemuan PDAM, Kamis (12/2) mengatakan, secara umum kondisi teknik PDAM Ende yang dibangun tahun 1982 dan 1983 serta aset peninggalan pemerintah Belanda tahun 1930 kondisinya kini sudah sangat memprihatinkan. Kondisi ini menghambat pelayanan bagi masyarakat di bidang air bersih.
Dikatakan, pertumbuhan penduduk yang terjadi di Kabupaten Ende akhir-akhir ini ikut mempengaruhi kebutuhan akan air minum bersih. Kebutuhan akan air minum bersih semakin meningkat. “Ini tantangan bagi PDAM Ende. Kami harus berupaya meningkatkan produksi air bagi masyarakat.”
Husni mengatakan, dalam menghadapi semakin meningkatnya permintaan masyarakat akan pelayanan air minum bersih, PDAM juga masih menghadapi berbagai kendala dan hambatan seperti adanya kebijakan yang belum berpihak kepada perusahaan daerah yang melayani masyarakat. Selain itu belum ada sarana dan prasarana air bersih pada sebagian wilayah kota dan wilayah perluasan kota untuk dua kelurahan dan dua desa di wilayah kecamatan Ndona.

Banyak Permasalahan
Rencana kenaikan tarif dasar air minum tersebut, kata Husni diambil mengingat saat ini banyak permasalahan yang dihadapi perusahaan yang dipimpinnya itu. Permasalahan tersebut diantaranya, sarana dan prasarana air bersih di kota Ende yang dilayani PDAM belum semua terlayani yang disebabkan karena kapasitas air yang terpasang masih sangat terbatas. Umur teknis jaringan perpipaan yang sudah berumur tua baik peninggalan Belanda sehingga tingkat kebocoran tinggi. Permasalahan lain yang dihadapi yakni tingkat pengolahan air yang masih sederhana sehingga pada musim hujan air dari sumber kali Wolowona tidak dapat didistribusikan karena tingkat kekeruhan tinggi.
Persoalan lain yang masih dihadapi yakni rendahnya kapasitas pengolahan air serta menurunnya kapasitas sumber mata air yang disebabkan perubahan iklim yang tidak menentu. Kondisi ini mengakibatkan PDAM mengalami kekurangan persediaan air bersih untuk didistribusikan kepada masyarakat pelanggan. Usia alat ukuyr (meteran air) yang sudah tua juga menjadi salah satu masalah saat ini, kata Husni ditambah tidak adanya alat deteksi kebocoran serta harga dasar air yang masih rendah. Kesadaran masyarakat baik pelangan maupu non pelangan tentang pemanfaatan dan perawatan instalasi juga menjadi permasalahan.

Tambah Kapasitas
“Rencana jangka pendek kita adalah pergantian paling lambat pada instalasi pengolahan.” Sedangkan untuk jangka panjang, kata Husni, akan dilakukan penambahan kapasitas sumber dari 80 liter per detik menjadi 200 liter per detik. PDAM juga akan berupaya mengadakan instalasi pengolahan yang lengkap denga kapasitas 80 liter per detik. Selain itu rencana jangka panjang lainnya adalah dengan merehabilitasi jaringan, pengembangan jaringan dan penambahan mesin pompa hidrolik.
Kasubag Produksi II pada Bagian Ekonomo Setda Ende, Wara Abdullah pada kesempatan itu mengatakan, sebuah perusahaan daerah seperti PDAM Ende agar bisa mengalami kemajuan dan tidak lagi menjadi beban bagi pemerintah maka pemeirntah harus memberikan penyertaan modal kepada perusahaan daerah secara penuh dan dikelola secara profesional. Sejauh ini, kata dia, pemerintah memang memberikan penyertaan modal kepada PDAM, namun penyertaan modal yang diberikan tidak secara lepas namun masih tetap di bawah pengendalian pemerintah.

Ajukan Pinjaman
Alternatif lainnya yang bisa diambil oleh PDAM untuk bisa tetap eksis adalah dengan mengajukan pinjaman kepada pihak ketiga. Pinjaman tersebut dapat dimanfaatkan untuk pengembangan usaha dan perbaikan jaringan untuk membanah pelayanan kepada para pelanggan.
Jika dua alternatif ini sulit dilakukan oleh PDAM Ende, langkah terakhir adalah dengan menaikan tarif. Langkah itu, kata Wara perlu dilakukan agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan dan tidak terhambat. Dikatakan, pelayanan yang kontinu harus didukung dan rencana kenaikan tarif sebagai upaya peningkatan pelayanan perlu pula didukung.
Dikatakan, pemerintah memang pernah memberikan penyertaan modal ke PDAM namun penyertaan modal yang diberikan belum mencukupi. “Mau atau tidak mau PDAM harus menyesuaikan tarif yang ada saat ini.” Apalagi, kata Wara, tarif dasar yang diberlakukan PDAM sekarang ini merupakan tarif dasar yang ditetapkan sejak tujuh tahun yang lalu. Padahal, idealnya sebuah perusahaan melakukan penyesuaian tarif dasar setiap dua tahun jika ditinjau dari sisi manajemen perusahaan.


PDAM Kaji Penyesuaian Tarif Dasar Air

* Gelar Rapat Bersama
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Ende berencana menyesuaikan tarif dasar air. Namun sebelum diberlakukan tarif dasar air yang baru, perlu melalui suatu kajian dasar menaikan dan dampak yang terjadi dengan kenaikan tersebut. Untuk itu, PDAM mengelar pertemuan dan rapat bersama pihak-pihak terkait seperti dari Bagian Ekonomi, Bagian Hukum, Dinas Kesehatan dan juga dihadiri para camat dalam wilayah Kota Ende. DPRD Ende3 diundang namun tidak hadir dalam pertemuan ini.
Hal itu dikatakan Direktur PDAM Ende, Mohamad Husni di ruang kerjanya, Rabu (21/1). Dikatakan, langkah PDAM menyesuaikan tariff dasar air mengingat tariff yang diberlakukan saat ini sebenarnya merupakan tariff berdasarkan peraturan yang sebenarnya sudah kadaluarsa.

Aturan Belum Direvisi
Dijelaskan, berdasarkan ketentuan, aturan yang mengatur tariff dasar air harus dilakukan refisi setiap dua tahun. Namun, aturan yang mengatur tentang tariff yang berlaku saat ini merupakan peraturan yang diterbitkan sejak tahun 2003 dan berlaku sampai tahun 2009. “Selama ini peraturan tentang tarif belum pernah direvisi untuk itu perlu direvisi dan dilakukan penyesuaian tarif.”
Selain alasan aturan tariff ayng diterapkan saat ini sudah kedaluarsa, perlunya penyesuaian tariff dasar air juga karena kondisi lapangan saat ini di mana jaringan perpipaan dan asesoris perpipaan yang digunakan adalah jaringan lama sejak jaman Belanda. Jaringan-jaringan air tersebut sudah tua dan sudah banyak terjadi kebocoran di mana-mana sehingga perlu diperbaiki. Untuk perbaikan jaringan tentu saja membutuhkan pembiayaan yang cukup besar. Namun kondisi saat ini mengingat keterbatasan dana maka perbaikan masih dilakukan berdasarkan skala prioritas. Meteran air yang sudah cukup tua isianya, kata dia juga perlu diganti dan penggantian ini menjadi tanggung jawab PDAM. “Lihat kemampuan saat ini sehinga kita perbaiki sesuai skala prioritas.”
Alas an mendasar lainnya perlu dilakukan revisi tariff dasar air yakni tingginya biaya operasional dalam p-emeliharaan jaringan serta perlunya upaya peningkatan kesejahteraan karyawan. “Kita mau genjot kualitas pelayanan tapi kalau kesejahteraan tidak diperhatikan sama saja tidak ada guna. Jadi kita juga perlu perhatikan kesejahteraan karyawan.” Apalagi, katanya, penerapan upah yang berlaku saat ini masih menggunakan konsep upah tahun 2005. untuk itu perlu disesuaikan dengan konsep upah tahun 2007.

Naik Sesuai Golongan
Menurut rencana, pada pemberlakuan tariff dasar air nanti untuk golongan I tariff yang diberlakukan sebesar Rp150 per meter kubik, golongan II sebesar Rp180 per meter kubik, golongan III sebesar Rp250 per meter kubik dan golongan IV sebesar Rp300 per meter kubik.
Dikatakan, saat ini dilakukan pembahasan masih dalam rangka konsep awal. Kenaikan tariff nanti harus dengan surat keputusan bupati sehingga sebelum ke tingkat SK perlu dilakukan pembahasan bersama. Draf kenaikan yang ada merupakan draf PDAM yang selanjutnya akan dibentuk tim kecil untuk membahasnya. Dari draf hasil pembahasan baru diajukan ke bupati untuk ditetapkan dengan surat keputusan bupati.
Untuk pemberlakuannya, Husni katakana belum ditetapkan waktunya mengingat draf yang ada perlu dibahas secara cermat. Setelah itu, kata dia perlu disosialisasikan kepada masyarakat sehingga pada saat penerapan tidak menimbulkan kendala.

Merujuk pada Regulasi
Sekretaris Daerah Ende, Iskandar Mohamad Mberu di awal rapat dalam arahannya meminta kepada forum rapat untuk mengkaji secara baik dan mengikuti regulasi yang ada. Konsederans yang digunakan dalam penetapan tariff harus benar-benar menyentuh kepada kebutuhan dan yang paling penting adalah melihat dengan kondisi yang ada saat ini di lapangan. Soal nilai tariff yang akan dinaikan, Sekda Mberu menyerahkannya kepada pihak PDAM yang lebih tahu dasar pertimbangan teknis dalam menetapkan tariff dasar air minum.

Tingkatkan Pelayanan
Mohamad Husni mengatakan, dengan rencana kenaikan atau penyesuaian tariff ini, PDAm tidak berjanji muluk-muluk soal peningkatan pelayanan. Baginya yang terpenting adalah PDAM akan berupaya meningkatkan kualitas pelayanan dengan terlebih dahulu memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi. “Dari upaya membenah kuantitas kita akan berupaya meningkatkan kualitas pelayanan.”


Tiga Pria Tak Dikenal Merampok di Toko Kristal

* Kerugian Diperkirakan Rp200 Juta
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Tiga pria tidak dikenal pada Senin (19/1) sekitar pukul 11.00 melakukan aksi perampokan di Toko Kristal, Jalan A. Yani. Dalam aksinya ini, dua orang perampok berpura-pura bebelanja di toko untuk mengelabui pemilik toko dan satu orangnya lagi masuk ke kamar. Dari aksinya ini, para perampok berhasil membawa lari emas 350 gram, beberapa buku tabungan, surat-surat bukti pegadaian dan ATM BNI. Polisi telah melakukan upaya pencarian dengan melakukan razia di pintu-pintu keluar Kota Ende seperti di Ndao dan Wolowona.
Ribut D Naga pemilik Toko Kristal kepada Flores Pos di tempat perampokan mengatakan, saat kejadian dia tidak berada di tempat. Dia sedang berada di PLN untuk pekerjaan pengelasan. Menurut cerita istrinya, ada dua orang yang masuk ke toko sekitar pukul 11.00 untuk berbelanja. Pada saat bersamaan masuk juga satu orang yang diketahui berbaju putih dan langsung menuju kamar tidur mereka. Namun saat orang itu masuk ke kamar tidak diketahui. Istrinya sibuk melayani dua orang pembeli yang sengaja menanyakan barang-barang yang dibeli pada bagian-bagian yang agak jauh dari kamar.

Congkel Laci Tempat Tidur
Saat berada di dalam kamar, perampok itu mencongkel dua laci tempat tidur tempat di mana istrinya menyimpan emas seberat 350 gram dan buku tabungan serta surat-surat pegadaian dan ATM BNI. “Saya heran kok dia bisa tahu istri saya ada simpan emas di situ. Saya sendiri tidak pernah tahu istri saya ada simpan emas sebanyak itu di rumah.” Dua laci tempat tidur dalam keadaan rusak akibat dicongkel secara paksa.
Keberadaan pemuda yang ada di dalam kamar baru ketahuan saat anaknya yang berusia sektiar enam tahun disuruh istinya mengunci pintu. Saat itu, anaknya melihat ada seorang pria di dalam kamar. Saat itu juga anaknya memanggil ibunya dan menanyakan perihal keberadaan pria yang ada di dalam kamar. Mengetahui keberadaannya sudah dilihat, pria itu langsung keluar. Di saat bersamaan, dua pria yang sedang berbelanja tersebut langsung menuju sepeda motor yang diparkir di seberang jalan yang sudah ditunggui tiga orang di motor masing-masing. Ketiganya lalu kabur ke arah barat Jalan A. Yani. Salah satu motor yang digunakan, kata Ribut merek Susuki smash warna biru.
Dari logat bicara mereka, katanya ketiga orang itu bukan orang Ende. Ketiganya dicurigai berasal dari Sulawesi yang dikenal dari logat atau dialek mereka saat berbicara. Dikatakan pula, di toko selama ini menggunakan kamera pengintai atau CCTV. Namun, katanya, pada saat kejadian monitor TV pengintai tidak dihidupkan sehingga aktifitas di dalam toko tidak bisa dipantau.

Perintah Lakukan Razia
Kepala Kepolisian Resor Ende, AKBP Bambang Sugiarto di ruang kerjanya, Senin mengatakan, setelah mendapatkan laporan adanya aksi perampokan di Toko Kristal, dia langsung mengumpulkan anggota dari Satuan Dalmas, Satuan laulintas, Satuan Intel dan Satuan Serse dan Kriminal untuk menginstruksikan dilakukan operasi pencarian pelaku. Petugas dari Satuan Dalmas dan Satuan Laulintas langsung diinstrukskan untuk melakukan razia di tempat keluar baik kea rah Ndao maupun kea rah Maumere. Petuga KP3 Laut juga diminta untuk bersiaga dan melakukan razia terhadap penumpang kapal yang hendak melakukan perjalanan dengan kapal di pelabuhan.

Cek ke Hotel dan Penginapan
Selain itu, kata Kapolres Sugiarto, para petugas dari Satuan Intel dan Keamanan juga diperintahkan melakukan pengecekan di hotel dan penginapan. Hal itu perlu dilakukan karena kemungkinan para perampok mengamankan diri di hotel dan penginapan. Dikatakan, kejadian perampok dan cirri para perampok juga sudah diinforasikan ke Polsek-Polsek.
Untuk keperluan penyelidikan dan penyidikan, kata Sugiarto, polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengambil keterangan awal dari saksi korban pemilik toko yakni Ny Meme. Polisi, kata dia melakukan pendalaman pada saksi korban untuk keperluan pengembangan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut. Berdasarkan informasi awal dari saksi korban, katanya, ada tiga pelaku yang masuk ke toko di mana dua orang yang berbelanja dicirikan berbadan tinggi, kulit sawo matang dan mengenakan helm. Satu orangnya lagi dengan cirri kulit putih dan mengenakan helm. Sedangkan orang ketiga yang masuk ke dalam kamar mengenakan baju berwarna putih. Mereka menggunakan tiga sepeda motor. Ketiganya pada saat ketahuan melarikan diri ke arah barat Jalan A. Yani.

Gagal Rampok
Sugiarto mengatakan, sebelumnya kejadian yang sama nyaris menimpa Toko Kawan Mulia di Kelurahan Mbongawani. Namun saat salah satu dari ketiga perampok hendak masuk melakukan aksinya sudah diketahui dan ketiganya langsung melarikan diri. Kejadian di Toko Kawan Mulia hanya berselang beberapa jam saja dengan kejadian yang terjadi di Toko Kristal. “Kita curigai ketiga pelakunya adalah pelaku yang sama yang rampok di Toko Kristal.”
Polisi juga sudah berupaya mencocokan foto residifis yang dimiliki polisi dengan wajah para pelaku. Salah satu residifis yang juga pernah melakukan pencurian emas pada tahun 2006 lalu dikenali pemilik Toko Kawan Mulia sebagai orang yang juga masuk ke tokonya. Namun saat orang yang sama dicocokan dengan pelaku yang masuk di Toko Kristal saat diperlihatkan kepada Ny Meme dia tidak mengenalinya.


Dinas Pariwisata Ende Targetkan 8000 Wisatawan di Tahun 2009

* Perlu Dukungan Sarana Transportasi
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Selama tahun 2007, jumlah kunjungan wisatwan baik luar negeri maupun dalam negeri ke wilayah Kabupaten Ende mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Untuk tahun 2009, dalam kaitan dengan tahun kunjungan wisata 2009, Dinas Pariwisata menargetkan 7000-8000 wisatawan yang berkunjung ke Ende. Wisatawan yang berkunjung ke Ende, selain tujuan utamanya ke Danau Kelimutu juga mengunjungi lokasi-lokasi wisata ,ainnya seperti Situs Bung Karno sebagai objek wisata minat khusus.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Ende, martinus Ndate kepada Flores Pos. Ndate mengatakan, untuk mendukung peningkatan jumlah pengunjung ke Kabupaten Ende, perlu dilakukan berbagai upaya. Salah satu dukungan yang diharapkan adalah akses transportasi ke Ende. “Ini erat kaitannya dengan dukungan maskapai penerbangan di NTT sampai Bali.”
Dikatakan, saat ini, tren kunjungan wisata mulai bergeser ke wilayah NTT. Untuk itu diharapkan, pergeseran minat kunjungan wisatawan itu bias sampai ke NTT. Dalam rangka menyiapkan objek-objek wisata, kata Ndate perlu dilakukan pemberdayaan dan pembinaan objek-objek daya tarik wisata dengan dua ikon yang dikenal luas di mancangera. Selain keindahan Danau Kelimutu yang diandalkan selama ini, katanya Ende juga masih memiliki satu objek daya tarik wisata minat khusus yakni museum bung Karno. Situs ini juga diminati pengunjung terutama sejarahwan dalam mengenang perjuangan Bung Karno.

Siapkan Sarana-Prasarana
Selain dua objek wisata andalan itu, dians juga terus membenah objek-objek lain yang bisa menjadi pendukung. Perlu juga disiapkan sarana dan prasarana dari dan ke daerah tujuan wisata antara lain, jalan, jembatan, sarana air minum, listrik, telepon dan sarana internet. Sedangkan untuk kawasan Kelimutu, yang diharapkan masyarakat adalah jembatan di Kolorongo yang diminta agar diperhatikan. Menurutnya, jembatan tersebut jika sudah baik bias memperlancar transportasi dari dank e lokasi taman nasional Kelimutu (TNK).

Objek Wisata Penyangah
Perlu pula dibenahi lokasi objek wisata penyanggah Kelimutu yakni air panas Koloronggo, air terjun Murundao dan juga pembenahan home stay. Diarahkan agar bias memberikan pelaanan yang baik. Selain itu perlu pula didorong pengusaha yang berminat membangun fasilitas hiburan di lokasi kawasan Kelimutu sehingga menarik minat pengunjung lebih betah dan tinggal lebih lama di kawasan Kelimutu.


Gugatan Ditolak di Pengadilan, Warga Pagar Kantor Desa Kobaleba

* Dewan Rencakan Turun ke Lokasi
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Petrus Setu sekeluarga yang telah menempuh jalur hukum dengan menggugat para tergugat dan dinyatakan kalah oleh Pengadilan Negeri Ende dalam putusannya yang dibacakan pada 18 Maret 2008 yang menyatakan gugatan penggugat ditolak. Menyikapi penolakan atas gugatan tersebut, Petrus Setu sekeluarga akhirnya memagari Kantor Desa Kobaleba di Kecamatan Maukaro. Pemagaran dilakukan pasca pembacaan amar putusan di sidang pengadilan.
Ketua Komisi A DPRD Ende, Agil Parera Ambuwaru kepada Flores Pos di gedung DPRD Ende, Senin (16/2) mengatakan, tanah yang disengketakan para penggugat pada saat pemekaran desa diserahkan untuk pembangunan kantor desa. Pada waktu itu, yang menjabat kepala desa adalah Mikael Karo yang juga adalah pemilik tanah yang disengketakan. Namun setelah tidak lagi menjadi kepala desa pihak keluarga kembali mempersoalkan kepemilikan tanah dan melakukan pemagaran.

Upaya Hukum Banding
Seharusnya, kata Ambuwaru, jika pihak penggugat sudah dinyatakan ditolak gugatannya tidak perlu melakukan pemagaran. Mereka dapat melakukan upaya hukum berupaya badning maupun kasasi. Perbuatan atau tindakan pemagaran adalah perbuatan main hakim sendiri. Hal itu, katanya jelas-jelas melangar hukum dan jika terus dipaksakan akan berurusan dengan aparat keamanan.
Menyikapi persoalan yang terjadi, Komisi A kemudian menggelar dengar pendapat di ruang rapat Gabungan Komisi. Dengar pendapat dihadiri Petrus Setu dan sejumlah anggota DPRD Ende, Kepala Bagian Hukum, Nyo Kosmas dan kepala Desa Kobaleba. Petrus Setu pada kesempatan itu mengatakan, pada saat penyerahan tanah ketika dilakukan pemekaran desa, pihak keluarga tidak pernah tahu. Saat itu, kata Petrus, dia masih berada di Malaysia sehingga tidak mengetahui penyerahan tersebut yang dilakukan oleh mosalaki. Penyerahan waktu itu, kata dia kendati diterima oleh salah seorang kakaknya Mikael Karo selaku kepala desa namun dia juga tidak tahu diserahkan tanah miliknya.
Dikatakan, saat ini pihak keluarga sebagai pemilik tanah yang telah melakukan upaya hukum namun ditolak ingin meminta ganti rugi kepada pemerintah. Dikatakan, jika pemerintah memberikan ganti rugi maka tanah tersebut bisa tetap dimanfaatkan untuk pembangunan fasilitas umum. Langkah itu, kata dia perlu dilakukan agar ke depan tidak lagi timbul persoalan yang sama. Dia juga meminta agar lokasi sengketa tidak boleh dimasuki kedua belah pihak yang bersengketa dan untuk sementara diamankan.

Bermasalah Dari Awal
Anggota DPRD Ende dari Partai Damai Sejahtera, Anselmus W. Mangu mengatakan, persoalan tanah memang hal yang sangat rumit. Namun berdasarkan kronologi penyerahan, sebenarnya kepala desa tahu bahwa dia menerima tanahnya sendiri. “Awal serah terima ini sudah masalah. Sebagai kepala desa yang pemilik tanah harusnya tolak. Tapi Mikael karo terima begitu saja dan tidak persoalkan. Sekarang setelah tidak jadi kepala desa lagi baru dipersoalkan.” Menurut Mangu jika masyarakat terus mempersoalkan kepemilikan lahan kantor desa masalah tanah itu bisa berpengaruh terhadap keberadaan desa. Jika terus dipersoalkan maka desa diangap belum siap untuk dibentuk dan Desa Kobaleba bisa digabungkan ke desa induk atau desa lain yang ada di sekitar Desa Kobaleba.
Kepala Bagian Hukum, Nyo Kosmas mengatakan, tanah kantor desa tersebut setelah diserahkan lengkap dengan berita acara penyerahan lalu dilakukan pengukuran oleh Badan Pertanahan nasional dan telah diterbitkan sertifikat. Namun kemudian pihak pemilik melakukan gugatan namun dalam amar putusan majelis menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima. Itu,. Kata dia berarti tanah tetap pada posisi semula mengingat konfensi dan rekonvensi sama-sama ditolak majelis hakim sehinga tanah pada posisi status kuo. Dengan demikian tetap dimanfaatkan oleh pemerintah desa untuk pelayanan masyarakat. sehinmengMenjadi pertanyaan, kata Ambuwaru,

Main Hakim Sendiri
Agil Ambuwaru pada kesempatan itu mengingatkan kepada pemilik lahan Petrus Setu dan keluarga agar tidak boleh melakukan pemagaran. Pemagaran yang dilakukan merupakan perbuatan main hakim sendiri maka bisa diproses hukum. Dia meminta kepada mereka untuk membuka pagar agar pelayanan masyarakat bisa berjalan.
Dikatakan, dengan keputusan pengadilan seperti itu maka pemerintah daerah tetap menguasai tanah. Jika gugatan tidak dapat diterima maka harus diajukan gugatan baru karena kemungkinan dalam gugatan terdahulu ada materi yang kurang lengkap.
Menyikapi persoalan tersebut, Wakil Ketua DPRD Ende, Yohanes Dae Oda mengatakan, pihaknya akan menurunkan tim Komisi A ke Desa Kobaleba guna menelusuri penyerahan lahan. Menurut rencana, kata Bade Oda, tim akan turun pada Kamis (19/2).


Marga Tionghoa Ende Rayakan Imlek dengan Sederhana

* Misa Imlek di Gerej St Yosef Freinademetz Mautapaga
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Tidak seperti biasanya. Perayaan Imlek tahun baru Cina di Kabupaten Ende tahun 2008 atau tahun 2560 ini diselenggarakan dalam suasana sederhana. Marga Tionghoa Ende tidak lagi menggelar acara syukuran besar-besaran seperti tahun-tahun sebelumnya dengan menggelar pesta meriah yang dihadiri sejumlah pejabat. Tahun ini, Marga Tionghoa Ende membagi-bagikan bantuan kemanusiaan kepada umat yang kurang mampu di empat paroki Kota Ende dengan alokasi setiap paroki bantuan diberikan kepada 10 umat kurang mampu.
Hal itu dikatakan Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Cabang Ende, Yansen Budiman saat ditemui di tempat usahanya, Sabtu (23/1). Budiman mengatakan, dalam perayaan tahun baru Imlek 2560 tahun ini, Marga Tionghoa berupaya menggelarnya dalam kesederhanaan. Jika tahun-tahun sebelumnya dalam perayaan setiap keluarga berkumpul untuk mengelar acara syukuran maka beberapa tahun terakhir mengingat banyak Marga Tionghoa yang beragama Katolik maka digelar misa Imlek di Gereja St. Yosef Freinademetz Mautapaga.

Bantu Warga Miskin
Dikatakan, tahun ini perayaan Imlek digelar dalam kesederhanaan dan bantuan yang dikumpulkan dibagikan kepada umat di empat paroki. Masing-masing paroki sebanyak 10 orang yang dipilih dari keluarga kurang mampu. ”Dari pada kita kumpul lalu buat pesta yang nantinya hanya hura-hura dan sesaat saja lebih baik sumbangan yang kita kumpul untuk bantu orang kurang mampu.” Pemberian bantuan itu, kata Budiman sebagai bentuk syukur atas rejeki yang diberikan Tuhan selama ini dengan harapan di tahun baru Tuhan masih tetap memberikan rejeki berlimpah.
Makna Imlek, kata dia sama dengan perayaan keagamaan yang lain. Pada perayaan Imlek, sesama anggota keluarga saling memaafkan dan mempersatukan anggota keluarga, saling kunjung dan bersilaturahmi. ”ajaran gereja sangat cocok, mempersatukan keluarga, saling memafkan.” acara puncak pada perayaan Imlek adalah pada Senin di mana semua keluarga saling berkunjung dan bersilaturahmi.

Tahun Kerbau Emas
Dikatakan memasuki tahun baru yang merupakan tahun kerbau emas ini, diharapkan bisa membawa berkah bagi mereka yang memiliki shio kerbau. Namun berkah bukan saja bagi mereka yang bershio kerbau tetapi juga bagi semua warga. Namun, kata dia, segala rejeki dan kesuksessan di tahun kerbau ini harus diraih dalam kerja keras dan perjuangan seperti kerbau yang selalu bekerja keras, tekun dan ulet sehingga berbadan tambun dan makmur. ”Tahun kerbau ini butuh kerja keras untuk mencapai keberhasilan.”
Perayaan Imlek di Ende juga diisi dengan perayaan misa yang dilaksanakan di gereja St Yosef Freinademetz Mautapaga. Misa dipimpin Uskup Agung Ende, Mgr. Vincentius Sensi Potokota didampingi 15 imam pendamping. Misa dihadiri umat paroki Mautapaga dan kalangan Marga Tionghoa. Marga Tionghoa yang hadir juga diberikan kesempatan menanggung beberapa bagian liturgi seperti bacaan pertama dan bacaan kedua serta persembahan.

Menilai Kinerja Hidup
Mgr. Vincentius Sensi Potokota dalam khotbahnya yang diawali dengan pantun mengatakan, bagi orang yang menganut filosofi shio kerbau, datangnya imlek tidak hanya sekedar hitungan waktu tetapi momentum menilai dan menyimpulkan kinerja hidupnya dari hari kemarin. Kemudian membangun niat, menggalang tekad untuk menyikapi peluang-peluang sukses menjadi lebih makmur dan lebih sejahtera seperti kerbau yang tambun karena kuat dan rajin mencari rumput dan air minum dengan prinsip jalan yang halal untuk tujuan yang benar.
Berangkat dari inspirasi bacaan suci dan nuansa imlek yang mewarnai ekaristi syukur, Mgr Sensi ingin mengajak untuk merenung tentang pembaharuan sikap hidup berkenaan dengan peluang sukses shio kerbau di tahun baru Imlek 2560. Kerbau, katanya merupakan hewan kesukaan di masa kecil. Persepsi spontan anak kecil tentang kerbau ialah binatang yang besar, kuat, tekun dan rajin juga setia kepada tuan atau pemilik yang mencintainya. Kerbau juga adalah sumber/simbol kemakmuran dan kesejahteraan baik bagi dirinya juga bagi pemiliknya yang pandai memanfaatkan jasa tenaganya yang kuat.

Pembawa Harapan Baik
Shio kerbau, katanya dipercayai sebagai shio pembawa harapan baik. Filosofi shio kerbau sedang membangkitkan dan membangun harapan, niat dan tekad untuk sukses di tahun baru Imlek 2560. dikatakan, hidup yang sukses mengandaikan hidup yang senantiasa diperbaharui. Ketika bangsa Amerika merasa dirinya gagal selama masa George W Bush sebagai pemimpin utama dunia, tampilnya Barak Obama membangkitkan harapan baru Amerika akan menjadi terkemukia lagi. ”Tapi apa jawaban Obama? Harapan hanya bisa terwujud kalau bangsa Amerika memperbaharui diri dalam segala hal, meninggalkan peri kelakuan hidup yang menciptakan malapetaka bagidiri dan bagi bangsa di dunia.”
Melalui mulut Nabi Yunus, Tuhan mengingatkan penduduk kota Ninive, hanya kalau mereka bertobat dan memperbaharui diri dengan percaya kepada Allah maka mereka akan diselamatkan. Kalau tidak 40 hari lagi Ninive akan tinggal debu. Orang Ninive percaya kepada pewartaan Yunus. Ketika orang-orang Ninive berpuasa sebagai tanda tobat atas dosa-dosa mereka diselamatkan. Tuhan menyesali kutukannya dan membatalkannya.
Bermimpi dan bercita-cita tentang harapan baru akan hari esok yang lebih sukses menuntut penilaian diri yang jujur dan langkah pertobatan dari peri kehidupan masa lalu yang hitam danmerugikan diri sendiri maupu orang lain dan lingkungan hidup.


Don Wangge Beberkan Empat Kategori Penyakit Birokrasi

* Ceramah Dihadapan Peserta PPAB GMNI Ende
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Pemerintah dan seluruh jajarannya yang disebut birokrasi memegang peranan dominant dalam mengambil langkah mewujudkan proses administrasi Negara sebagai wahana mencapai tujuan nasional. Dominasi posisi dan peran birokrasi pemerintah menuntut agar birokrasi mampu mengemban visi, menyelenggarakan gungsi dan menjalankan semua aktifitas yang menjadi tanggung jawabnya dengan tingkat efisiensi, efektifitas yang setinggi mungkin diikuti orientasi pelayanan bukan orientasi kekuasaan.
Hal itu dikatakan Bupati Ende terpilih Don Bosco M Wangge dalam pemaparan materi di hadapan kader-kader dan calon anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di aula KLK Dinas Tenaga Kerja, Jalan Anggrek, Minggu (25/1). Ceramah dimaksud dalam rangka pecan penerimaan anggota baru (PPAB) GMNI Cabang Ende.

Sulit Ciptakan Birokrasi Ideal
Don Wange mengakui tidak mudah bagi suatu pemerintahan Negara menciptakan birokrasi yang ideal yang betul-betul bebas dari penyakit birokrasi. Sebaliknya tidak ada birokrasi yang menderita semua penyakit yang mungkin menghinggapinya sehingga masih dapat diambil langkah pencegahan melalui pemahaman dan analisis.
Dikatakan, seluruh birokrasi pemerintahan perlu mengetahui dan mengidentifikasi penyakit yang diderita agar bisa dicarikan cara pengobatan yang paling efektif. Wangge membeberkan ada empat jenis penyakit birokrasi yakni pertama, penyakit yang timbul karena persepsi dan gaya manajerial para pejabat di lingkungan birokrasi. Kedua, penyakit yang timbul karena kurangnya atau rendahnya pengetahuan dan keterampilan para pejabat. Ketiga, penyakit yang timbul karena pelanggaran terhadap norma hukum dan peraturan yang ada dan keempat, penyakit yang dimanifestasikan dalam perilaku birokrat yang bersifat disfungsi atau negative.

Penyalahgunaan Wewenang
Dari keempat kategori penyakit tersebut, kata Wangge bila dirinci maka ditemukan enam puluh penyakit yang diidap birokrasi. Namun Wange hanya mengemukakan bebeapa penyakit yang menyerang para birokrat yakni penyalahgunaan wewenang dan jabatan. Perilaku disfungsional para pejabat dalam birokrasi pemerintahan yang paling sering terjadi dan disorot masyarakat dalah penyalahgunaan kekuasaan dan jabatan. Hal ini terjadi karena pejabat yang lupa bahwa kuasa pdanya bukanlah suatu yang secara inheren dimilikinya karena kepercayaan yang diperolehnya untuk menduduki jabatan.
Penyakit komersialisasi jabatan, yakni menerima sogok atau suap. Ini merupakan bentuk terburuk dari perilaku disfungsional pejabat birokrasi. Hal ini disebabkan pejabat memiliki kekuasaan tertentu yang tidak dimiliki orang lain. Penyakit kecenderungan mempertahankan status quo, penyakit empire building. Perilaku yang negative yang menonjol adalah membina kerajaan dengan memperbesar kekuasaan dan menerapkan teori ketergantungan. Intinya semakin banyak orang yang tergantung pada seorang pejabat, semakin besar pula kekuasaan pejabat bersangkutan. Penyakit lainnya adalah penipuan dan sombong, jarak kekuasaan, intimidasi, nepotisme dan bertindak di luar kewenangan.

Belum Digerakan Visi dan Misi
Kondisi itu, kata Wangge disebabkan karena pemimpin birokrasi dalam menjalankan roda birokrasi belum digerakan oleh visi dan misi tetapi digerakan oleh peraturan yang sangat kaku. Selain itu, pemimpin birokrasi public hanya mengandalkan kewenangan formal yang dimiliki sertta kurang memahami bawahan yang memiliki perbedaan. Rendahnya kompetensi pemimpin birokrasi public. Hal ini tidak terlepas dari pola promosi pada birokrasi yang kurang mempertimbangkan kompetensi pejabat ayng diangkat. Selain itu juga disebabkan oleh rendahnya kemampuan manajerial dan mengelola sumberdaya organisasi yang dipimpinnya. “Padahal kemampuan manajerial sangat dibutuhkan dan diperlukan dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen.”
Kondisi itu, tegas wange melahirkan perselingkuhan dalam tubuh birokrasi. Dengan tahu penyakit birokrasi ini maka upaya penyembuhan sebetulnya tidak sulit. Terpenting adalah kemauan baik dari pemimpin birokrasi mulai dari rekruitmen, penempatan dan promosi menggunakan analisis jabatan, pemberian penghargaan dan hukuman kepada semua tetap mengacu pada peraturan yang berlaku.
Klementinus Sakri pada kesempatan itu memaparkan materi soal nasionalisme. Dikatakan, nasionalisme menurut Soekarno dalam tulisannya Islamisme dan Marxisme secara jelas merumuskan hendaknya kaum nasionalis yang mengecualikan segala pergerakan yang tak terbatas kepada nasionalisme. Mengambil teladan akan Karamchand Gandhi yang mengaskan “buat saya maka cinta saya pada tanah air itu, masuklah dalam cinta pada segala manusia. Saya tidak mengecualikan siapa juga.”
Nasionalis yang sejati, kata Sakri adalah yang nasionalismenya bukan semata-mata suati copy atau tiruan dari nasionalisme barat akan tetapi timbul dari rasa cinta akan manusia dan kemanusiaan. Nasionalis yang menerima rasa nasionlismenya itu sebagai suatu wahyu dan melaksanakan rasa itu sebagai suatu bukti adalah terhindar dari segala faham kekecilan dan kesempitan.


Setiap Anggota GMNI Dituntut Menjadi Pejuang

* GMNI Cabang Ende Terima 68 Anggota Baru
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Wakil Bupati Ende terpilih, Achmad Mochdar mengingatkan agar setiap anggota GMNI dituntut menjadi pejuang. Pejuang menurutnya bukan berarti ketika wafat dimakamkan di taman makam pahlawan. Tidak harus demikian dan yang dimakamkan di taman makam pahlawanpun belum tentu pejuang. Berjuang juga tidak asal-asalan tetapi sadar akan apa yang diperjuangkan dan memiliki landasan perjuang yang rasional.
Hal itu dikatakan Achmad Mochdar di hadapan calon anggota baru, alumni, senior Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia serta undangan yang hadir dalam pembukaan kegiatan pekan penerimaan anggota baru GMNI Cabang Ende di aula KLK, Jalan Anggrek, Sabtu (23/1). Dikatakan, GMNI bukan merupakan teman baru melainkan teman yang sudah ditanamkan oleh Bung Karno sejak lama dan menajdi nafas perjuangan pendahulu sebagaimana yang diletakan oleh Bung Karno melalui ayahnya.
”Ayah saya adalah seorang pejuang yang waktu itu membantu Bung Karno menyebarkan informasi tentang NKRI.” pada jaman itu, katanya, ayahnya sebagai seorang pegawai di rumah sakit Belanda namun diajak bung Karno untuk berjuang. Bentuk perjuangan yang diwujudkan bermacam-macam. Para karyawan yang bekerja di rumah sakit mengenakan pakaian seragam putih dan pada bagian kancing dipasang warna merah. Selain itu pada tempat pakaian kebis (anyaman daun lontar) pada bagian bawahnya dicat putih dan bagian tutupnya dicat merah. Simbol-simbol NKRI terus ditunjukan dalam upaya memberikan informasi terkait NKRI.

Filosofi Sapu
Pada masa itu, dibentuk pula klub sepakbola ”Sapu” yang lahir dari inisiatif Soekarno. Sepakbola sebagai kegiatan merakyat dan bangun pemahaman bahwa jika hanya lidi tidak bisa bermanfaat apa-apa namun jika digabung menjadi sapu akan bisa menyapu. Terkait keberadaan GMNI sebagai kader pejuang pemikir dan pemikir pejuang, Achmad Mochdar menegaskan bahwa sebagai pejuang pemikir, kader GMNI sebagai pejuang bangsa, kader bangsa yang bercita-cita luhur membangun masyarakat yang adil makmur dalam satu tatanan dunia yang tertib, damai dan aman. Sebagai kader pemikir pejuang, kader cendekia yang berjuang menguasai ilmu pengetahuan dan menggunakan dimensi keilmuan untuk mencapai cita-cita. Setiap anggota GMNI dan generasi muda Ende, kata Mochdar harus punya semangat juang lebih tinggi mengingat api perjuangan Bung Karno lahir dari Ende.

Banyak Permasalahan
Dikatakan, saat ini semakin banyak permasalahan yang terjadi. Konteks Ende, banyak masalah yang dihadapi. ”Bahkan ada orang yang mengatakan Ende dalam keadaan sakit.” dari aspek ekonomi, Ende memiliki ketergantungan tinggi terhadap Maumere. Dua pelabuhan Ende dan Ipi tidak berfunsi dan tidak disinggahi kapal. Yang menjadi korban adalah masyarakat. ”Ini persoalan.” Aspek pendidikan, Ende masuk urutan terbawah padahal Ende sebagai kota pelajar. Banyak pejabat di NTT jebolan dari SMAK Syuradikara, SPG Ndao namun sekarang hanya tinggal nama.
Sedangkan sektor kesehatan, kata Mochdar, masih banyak wilayah yang tidak tersentuh. Pustu dibangun tetapi tenaga yang melayani tidak ada. ”Ini menyangkut persoalan SDM. Ditambah birokrat yang asal bapak senang.”
Jika memimpin nanti bersama bupati terpilih Don Bosco M Wangge, katanya bertekad mengajak semua komponen untuk membangun Ende. Menurutnya, memnbangun Ende tidak bisa mengandalkan kemampuan mereka berdua mengingat banyaknya persoalan. ”Bangun daerah ini harus dibangun oleh kita semua. Semua elemen masyarakat. GMNI dnegan upayanya kritisi. Kalau kami tidak mampu suruh turun tapi dengan cara-cara santun.”

Lahirkan Kader Berkualitas
Ketua Panitia PPAB, Kristian Minggu pada kesempatan itu menegaskan, mahasiswa dituntut melakukan reposisi gerakan di tengah tantangan yang begitu banyak. Hal itu bisa melalui agenda gerakan bernuansa pada aspek sosial kategori yang bertujuan meningkatkan kualitas indifidu mahasiswa dan langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Mahasiswa perlu mengembangkan sikap kritis konstruktif tanpa harus terjebak menjadi komoditas politik dari berbagai kekuatan politik praktis.
Dikatakan, dalam kegiatan PPAB ini diikuti 68 calon anggota GMNI. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari dari 23-27 Januari. Kegiatan ini bertujuan merekrut serta melahirkan kader yang memiliki integritas tinggi sehingga memiliki karakter nasionalis dan berwawasan kerakyatan. Meningkatkan kualitas kader GMNI sebagai pribadi yang patriotik pancasilais serta berwawasan nasionalis kerakyatan dalam menjalankan pembangunan di segala bidang kehidupan.


Pembangunan Pelabuhan Ende Segera Dilanjutkan

* Proses Tender Sudah Dilaksanakan
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Menurut rencana tahun 2009 ini pembangunan dermaga Pelabuhan Ende kembali dilanjutkan. Item pekerjaan dalam lanjutan pembangunan dermaga ini antara lain pembangunan trestle (jalan masuk) yang sekarang selebar 3,2 meter akan diperlebar menjadi 6,4 meter. Item pekerjaan lainnya adalah caltwalk atau lantai dermaga yang selama ini hanya setebal 25 cm akan ditambah menjadi 40 cm. Dana yang dialokasikan sebesar Rp4,9 miliar.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Ende, Mansyur Do kepada Flores Pos di ruang kerjanya, Senin (13/4). Mansur Do mengatakan, untuk pelaksanaan pembangunan lanjutan dermaga Endse itu, satuan kerja telah dibentuk dan tengah memproses pelelangannya di provinsi.
Diharapkan, kata Do, pada akhir bulan Mei atau awal bulan Juni, sudah bisa dilaksanakan pekerjaan. Diharapkan pula, dengan pekerjaan peningkatan penambalan dermaga Pelabuhan Ende ini, ke depan secara otomatis dapat meningkatkan pula daya tampung dan beban dermaga. “kalau kondisi sekarang daya beban dermaga hanya delapan ton. Kita harapkan nanti setelah perbaikan bisa meningkat menjadi 15 sampai 25 ton.”

Bisa Layani Kapal Ro-Ro
Peningkatan tersebut, katanya diharapkan dermaga tersebut dapat melayani tidak saja kapal barang dengan gross tonase (GT) 2500 ton ke atas. Namun diharapkan pula nantinya bisa melayani kapal veri jenis ro-ro.
Selain peningkatan dermaga Pelabuhan Ende, kata Mansur Do, saat ini sedang pula dirancang untuk rencana pembangunan dermaga peti kemas di Pelabuhan Ipi. Posisi yang akan dibangun dermaga peti kemas, katanya adalah di bagian barat pelabuhan Ipi saat ini yakni berada di dekat tanjung. Rencana pembangunan pelabuhan peti kemas dipandang perlu melihat perkembangan ke depan di mana Ende sudah membutuhkan pelabuhan seperti itu apalagi kegiatan ekonomi yang cukup tinggi. Selain itu, posisi kabupaten Ende yang berada di posisi tengah Flores sehingga nantinya jika dibangun pelabuhan petyi kemas dapat dimanfaatkan oleh kabupaten lain.

Sudah Survei Lokasi
Survei lokasi pembangunan pelabuhan peti kemas sudah dilakukanoleh konsultan dari PT Pelindo III Surabaya. Hasil survei juga sudah pernah dipresentasikan pada akhir 2007 lalu. Ke depan untuk bisa mewujudkan pembangunan pelabuhan peti kemas, kata Mansur Do, butuh perjuangan lanjutan. Untuk itu, butuh dukungan dari bupati dan untuk itu akan dilakukan pendekatan dengan bpati yang baru.
Pembangunan pelabuhan peti kemas di Ende, kata Mansur Do, tidak menutup kemungkinan nantinya pelabuhan di Ende menjadi pelabuhan utama kedua setelah Pelabuhan Tenau Kupang. “Kalau sudah ada pelabuhan peti kemas, pelabuhan kita tidak lagi jadi pelabuhan pengumpul tapi langsung jadi pelabuhan utama.”


Ibu Beranak Satu Meninggal Bunuh Diri

* Terjun dari Ketinggian 150 Meter
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Mariana Mete (20) warga Nangakeo, Desa Bheramari Kecamatan Nangapanda pada Rabu (15/4) sekitar pukul 06.00 ditemukan tewas setelah nekat terjun dari bukit curam di sebelah barat Pelabuhan Feri Nangakeo. Ketinggian dari tempat korban terjun lebih kurang 150 meter dan saat ditemukan korban sudah tidak bernyawa lagi di atas batu karang dekat Pelabuhan Feri Nangakeo. Korban lalu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ende guna menjalani visum. Usai divisum, jenasah korban dikembalikan kepada kelaurga untuk dikebumikan. Dalam kasus ini murni akibat bunuh diri.
Kepala Unit SPK III Polres Ende, Bripka Boni R Benge kepada Flores Pos di kamar mayat RSUD Ende, Rabu (15/4) mengatakan, kejadian bunuh diri diperkirakan sekitar pukul 06.00. kejadian itu dilaporkan ke polisi sekitar pukul 09.00. Pada saat itu, korban yang biasa dipanggil Meri nekat terjun dari jurang dengan ketinggian lebih kurang 150 meter.
Saat itu, salah seorang om korban bernama Kusman sempat melihat aksi nekat korban. Korban saat membuang diri sempat tertahan pada dahan pohon asam dan sempat ditegur oleh omnya untuk tidak melanjutkan aksi nekatnya itu. Namun saat hendak dicegah, korban langsung membuang diri ke bawah jurang.

Lapor Kepala Desa
Melihat kejadian itu, kata Bripka Boni Benge, om korban langsung melaporkan kejadian itu kepada kepala desa setempat dan langsung diteruskan laporan ke Kepolisian Sektor (Polsek) Nangapanda dan Pospol Nangaba. Kejadian itu juga dilaporkan ke Polres Ende dan petugas langsung meluncur ke tempat kejadian. “Saat kami tiba di lokasi kejadian, korban sudah tidak bernyawa lagi. Korban langsug kami evakuasi ke rumah sakit untuk divisum. Sedangkan petugas lain melakukan identifikasi di lokasi kejadian.”
Ditanya motif korban melakukan aksi nekat terjun dari jurang setinggi 150 meter, Bripka Boni katakan, dugaan sementara, korban nekat bunuh diri karena stres setelah hubungan cinta yang telah dibina dengan lelaki pilihannya tidak direstui orang tuanya. Padahal, dari hubungan mereka itu telah menghasilkan satu orang anak perempuan berusia lebih kurang tujuh bulan. Tidak disetujuinya hubungan keduanya kemungkinan karena dia berbeda agama dengan calon suaminya yang telah membrikannya seorang anak perempuan.

Luka Tujuh centimeter di Kepala
Berdasarkan hasil visum dokter, kata Bripka Boni, korban mengalami luka robek sepanjang tujuh centi meter dan lebar dua centi meter pada kepala bagian kanan. Selain itu, korban juga mengalami patah tulang bagian belakang akibat benturan saat jatuh. Dikatakan, setelah menjalani visum dokter, korban akan dikembalikan kepada keluarga untuk dikuburkan.
Hugo Jero, salah satu keluarga korban yang sempat membantu melakukan evakuasi jenasah korban ke rumah sakit mengatakan, saat kejadian dia baru kembali dari kebun dan melihat banyak orang berkerumun. Saat dia dekati ternyata jenasah Meri yang katanya bunuh diri terjun dari jurang. Saat itu, kata Hugo, warga belum berani mengangkat jenasah korban karena masih menunggu polisi. Saat polisi tiba dilokasi, kata Hugo mereka dimintai bantuan untuk membantumengevakuasi korban untuk dibawa ke rumah sakit.

Pernikahan Tidak Direstui
Dikatakan, korban adalah anak dari Lasa warga Nangakeo Desa Bheramari Kecamatan Nangapanda. Korban telah memiliki seorang anak. Suaminya biasa dipanggil Tyson warga Barai. Hubungan keduanya kendati sudah memiliki anak tapi belum menikah. Dikatakan, pernikahan mereka tidak direstui orang tua Meri karena perbedaan agama.
Pantauan Flores Pos di kamar mayat RSUD Ende, korban diletakan di atas tempat yang telah disiapkan pihak rumah sakit di ruang mayat. Korban telah dimasukan di dalam kantung mayat yang digunakan saat evakuasi jenasah ke rumah sakit. Sekujur tubuh jenasah ditutup dengan kain tenun. Pada bagian wajah korban darah tampak mengering dan mata korban juga belum tertutup sempurna. Setelah berada di rumah sakit cukup lama baru dokter rumah sakit datang dan melakukan visum atas jenasah korban.
Kapolres Ende AKBP Bambang Sugiarto juga turun langsung ke kamar mayat rumah sakit memantau kondisi korban. kapolres Bambang sempat berdialog dengan salah satu keluarga korban menyangkut kelanjutan setelah divisum.

14 April 2009

Pertumbuhan Ekonomi Nagekeo Capai 1,15 Persen

* Sektor Jasa Sumbang Pertumbuhan Terbesar
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Nagekeo dalam dua tahun terakhir mencapai 1,15 persen dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya. Tahun 2006, laju pertumbuhan ekonomi kabupaten Nagekeo mencapai 4,41 persen mrngslsmi peningkatan menjadi 5,56 persen pada tahun 2007.
Hal itu disampaikan Kepala Seksi Statistik Neraca Konsumsi BPS NTT, Yohanes Marino yang saat ini ditugaskan sebagai penghubung NPS di Kabupaten Nagekeo kepada Flores Pos. Dikatakan, angka pertumbuhan yang ada ini jika dikategorikan menurut sektor maka sektor jasa-jasa yang merupakan sektpor yang memberikan kontribusi terbesar di tingkat pertumbuhan yakni sebesar 6,13 persen.
Sektor lain yang memberikan kontribusi pertumbuhan terbesar kedua di bawah sektor jasa adalah sektor pembangunan dan konstruksi yakni sebesar 5,65 persen. Sektor pengangkutan dan komunikasi dengan 5,55 persen berada di peringkat tiga penyumbang kontribusi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nagekeo. Pertanian yang merupakan sektor primer yang cukup berperan dalam struktur ekonomi Kabupaten Nagekeo, kata marino hanya memberikan kontribusi 5,51 perrsen untuk tingkat pertumbuhan ekonomi Nagekeo.
Dalam perhitungan produk domestic regional bruto (PDRB), kata Marino, dikelompokan dalam tiga kategori yaitu kelompok pertama sektor primer yang terdiri dari sektor pertanian, sektor penggalian. Kelompok kedua yakni sektor sekunder yang terdiri dari sektor industri, pengolahan, sektor listrik dan air bersih, sektor bangunan/konstruksi dan kelompok ketiga yang terdiri atas sektor perdagangan, restoran dan hotel, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa.

Sektor Sekunder Terendah
Marino mengatakan, peranan dari ketiga kelompok tersebut terhadap struktur dan pertumbuhan ekonomi kabupaten Nagekeo dalam dua tahun terakhir sektor primer memberikan peranan terbesar sebesar 70,84 persen pada tahun 2006 dengan pertumbuhan 5,03 persen. Pada tahun 2007 meningkat menjadi 70,87 persen dengan pertumbuhan sebesar 5,51 persen. Kelompok ketiga yang sering disebut kelompok tersier, katanya menempati urutan kedua dngan besarnya peranan terhadap perekonomian 21,59 persen pada tahun 2006 dengan pertumbuhan 2,52 persen. Namun pada tahun 2007, kata Marino, peranannya hanya sebesar 21.52 persen atau mengalami penurunan sebesar 0,07 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun jika dilihat dari tingkat pertumbuhan, katanya, justru mengalami peningkatan sebesar 5,75 persen.
Sementara untuk sektor sekunder, kata Marino, hanya memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Nagekeo di bawah 10 persen dengan masing-masing sebesar 7,57 persen pada tahun 2006. kontribusinya meningkat pada tahun 2007 yakni menjadi 7,60 persen dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dari 4,03 persen pada tahun 2006 meningkat menjadi 5,50 persen pada tahun 2007.

Pendapatan Perkapita Naik
Dikatakan, laju pertumbuhan yang cukup signifikan ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya tingkat pendapatan perkapita penduduk di Kabupaten Nagekeo. Pendapatan perkapitanya menignkat dari Rp3.370.191 menjadi Rp3.382.031 atau mengalami peningkatan sebesar 13,41 persen. “Peningkatan ini otomatis berdampak pada berkurangnya rumahtangga miskin di Kabupaten Nagekeo.” Jika sebelumnya jumlah rumah tangga miskin sebanyak 12.622 maka pada tahun 2008 mengalami penurunan menjadi 10.331. kondisi ini menunjukan adanya peningkatan kehidupan sebanyak 2.316 rumahtangga yang sebelumnya miskin menjadi tidak miskin. “Ini membuktikan keberhasilan pemerintah Kabupaten Nagekeo mewujudkan masyarakat yang sejahtera berdasarkan rasa kebersamaan dan solidaritas yang tinggi berkeadilan dan berkelanjutan.”

Caleg Partai Golkar Laporkan Ketua KPPS ke Polisi

* Diduga Menggelembungkan Suara untuk Calon Tertentu
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Calon legislative dari Partai Golkar masing-masing Haji Djamal Humris, Abdul Latief dan Abdul Manaf akhirnya melaporkan Ketua KPPS di TPS 05 kelurahan Rukun Lima atas nama Haji Achmad Abdurrahman ke polisi. Abdurrahman dilaporkan ke polisi karena dia diduga telah melakukan kecurangan dalam proses penghitungan suara di TPS 05 Kelurahan Rukun Lima. Laporan tersebut dibuat dan didukung oleh Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Ende, Marsel Petu.
Hal itu dikatakan Calon Legislatif dari Partai Golkar H. A. Djamal Humris kepada Flores Pos, Senin (13/4). Dikatakan, laporan kepada polisi itu dibuat terkait perbuatan Ketua KPPS di TPS 05 Kelurahan Rukun Lima, Haji Achmad Abdurrahman. Dikatakan, awal diketahuinya kecurangan yang dilakukan itu bermula ketika diungkapkan salah satu kader Partai Golkar, Usman Angga yang pada saat memberikan suara memilih Djamal Humris namun hingga akhir penghitungan surat suara tidak dibacakan. “Dia punya bukti foto surat suara yang sudah dia contreng nama saya. Tapi sampai habis hitung suara saya tidak dibacakan.”
Sebelumnya saat mendatangi Kantor PPK Kecamatan Ende Selatan pada Sabtu (10/4) kepada Flores Pos Djamal Humris mengatakan, Usman Angga yang memiliki bukti foto atas surat suara yang dicontreng itu akhirnya mengajukan protes dan meminta untuk dilakukan penghitungan ulang. Protes serupa juga dilakukan oleh calon dan saksi dari partai lain. Semua mereka mendesak agar dilakukan penghitungan ulang. Ternyata, kata Humris, setelah dilakukan penghitungan ulang ternyata apa yang dikhawatirkan benar-benar terjadi. Ada sejumlah calon yang sengaja digelembungkan suaranya. Ada pula partai yang sebelumnya tidak ada suara setelah dilakukan penghitungan ulang kembali muncul suara mereka. Dikatakan, perbuatan Ketua KPPS di TPS 05 tersebut diduga menguntungkan calon tertentu.

Minta Hitung Ulang
Terhadap tindakan seperti itu, kata Humris, dia bersama calon dari Partai Golkar lainnya akan mengklaim ke PPK dan meminta agar dilakukan penghitungan ulang tidak saja di TPS 05 tetapi di Kelurahan Rukun Lima dan Mbongawani. Dikhawatirkan, perbuatan serupa juga terjadi di TPS yang lain di dua kelurahan tersebut.
Selain itu, kata Humris, mereka juga telah melaporkan perbuatan Ketua KPPS tersebut ke KPUD dan Panwas Pemilu Legislatif. Mereka juga mendesak agar Ketua KPPS TPS 05 Kelurahan Rukun Lima tidak lagi dipercayakan pada pelaksanaan pemilu presiden dan wakil presiden mendatang karena perbuatannya telah mencoreng dan mencederai pelaksanaan pemilu legislative. Jika tuntutan itu tidak dipenuhi, kata Humris maka mereka akan mengambil langkah lebih jauh dan hal itu pasti akan mendapat dukungan dari partai lain.

Sudah Diselesaikan di TPS
Ketua PPK Kecamatan Ende Selatan, Romanus Wara didampingi Sekretaris PPK, Mohamad Sahab mengatakan mereka sama sekali tidak tahu kejadian yang sebenarnya. Apalagi, saat tiba di lokasi penghitungan ulang sudah dilakukan oleh para saksi. Seharusnya, kata Wara, setelah adanya penghitungan ulang dan ketua KPPS sudah menanyakan kepada para saksi dan mereka sudah menyetujuinya maka sebenarnya persoalan selesai dan sudah dibereskan. “Sebenarnya dengan hitung ulang menurut kacamata penyelenggara persoalan sudah selesai.”
Terhadap keluhan yang disampaikan para calon legislative dari Partai Golkar terhadap dugaan kecurangan di TPS 05, Wara mengatakan, mereka hanya menerima keluhan. Soal permintaan hitung ulang di tiga kelurahan yakni Rukun Lima, Paupanda dan Mbongawani tidak dapat dilakukan karena sejauh ini sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur. Apalagi tidak ada bukti-bukti ril adanya kecurangan. Prosedur selanjutnya, kata dia akan tetap dilaksanakan sesuai prosedur yakni melakukan pleno rekapitulasi penghitungan suara hasil pemilu legislatif di tingkat PPK.
Anggota KPUD Ende, Djamal Umar kepada Flores Pos, Sabtu mengatakan, persoalan di TPS 05 seharusnya dilaporkan ke pengawas lapangan dan diselesaikan di tingkat desa/kelurahan. Jika tidak dapat diselesaikan baru dilanjutkan ke Panwas Pemilu Legislatif tingkat kecamatan dan kabupaten. Namun berdasarkan informasi persoalan itu sudah langsung diselesaikan dengan dilakukan penghitungan ulang. Dngan demikian, kata Djamal Umar, sebenarnya persoalan sudah selesai dengan dilakukannya penghitungan ulang.
Terkait laporan kepada polisi, katanya bisa dilakukan sejauh persoalan belum dapat diselesaikan. “Kalau mau lapor polisi apa yang dilaporkan. Kan sudah diselesaikan di tingkat TPS.” Terkait perbuatan penyelenggara di tingkat bawah yang diduga menyalahi aturan, kata Umar, KPUD akan mengecek terlebih dahulu kebenarannya. KPUD tidak bisa begitu saja mengambil langkah atau tindakan. Jika ada kesalahan harus ada tingkatan proses.

Lima TPS Pemilu Lanjutan
Juru Bicara KPUD Ende, Vincentius Maximus Moni kepada Flores Pos di Sekretariat KPUD Ende mengatakan, pelaksanaan pemilu legislatif di Kabupaten Ende sejauh ini berjalan lancar. Kendala hanya terjadi di lima TPS di Kecamatan Wolojita terutama di Desa Pora yakni di TPS I dan II serta di Desa Nuamulu yakni di TPS Mbiru, TPS Nuamulu I dan Nuamulu III. Di lima TPS ini terjadi kesalahan pemasukan surat suara di mana surat suara untuk daerah pemilihan Ende II terselip dan masuk di daerah pemilihan Ende III. Namun diakuinya, jumlah surat suara tersebut tidak begitu banyak namun karena da protes dari para saksi maka pelaksanaan pemilu terpaksa ditunda khusus untuk pemilihan calon anggota DPRD kabupaten. Sedangkan untuk pemilihan calon DPR RI, DPD dan DPRD provinsi tetap dilaksanakan pada hari kamis.
Pemilihan untuk calon DPRD kabupaten baru dilanjutkan pada Jumad setelah surat suara yang ada dilengkapi dan diselesaikan. Sebenarnya, kata dia persoalan itu tidak terlalu rumit untuk diselesaikan dan pemilu tidak perlu ditunda ke Jumad. Namun karena begitu keras tekanan dan protes dari saksi dan calon akhirnya pemilu baru dilanjutkan pada Jumad. “Cuma satu dua lembar tapi digeneralisdasi untuk seluruh.”
Diakui, kekeliruan seperti itu terjadi karena pada saat pendistribusian logistik pemilu dari provinsi surat suara daerah pemilihan Ende II salah disisipkan ke dalam surat suara daerah pemilihan Ende III. Kesalahan tersebut, kata dia kembali terjadi saat dilakukan penyortiran di tingkat KPUD Ende di mana tidak lagi dicek secara maksimal surat suara yang ada. Akhirnya, kata dia, surat suara dari daerah pemilihan Ende II tetap terselip di daerah pemilihan Ende III. “Tapi kejadian di Wolojita masuk pemilihan lanjutan bukan penundaan pemilu karena pemilih yang sudah masuk daftar antrian yang menunggu giliran melakukan pemilihan.”

Pleno di Tingkat PPK
Sementara menyangkut hasil pemilihan legislatif, kata Vincent, sejauh ini belum semuanya dimasukan ke KPUD. Hasil pemilu baru bisa diketahui secara pasti setelah dilakukan pleno rekapitulasi penghitungan suara hasil pemilu legislatif di tingkat kecamatan. Pleno dimaksud mulai dilaksanakan pada 11-15 April. Selanjutnya hasil pleno doserahkan ke KPUD dan pleno rekapitulasi penghitungan suara pemilu legislatif di tingkat KPUD digelar pada 16-19 April 2009.

Dipundak Bupati dan Wakil Bupati Terlantik Perhatian Akan Lebih Terasa

* Lebu Raya Lantik Bupati dan Wakil Bupati Ende Terpilih
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Pelantikan bupati dan wakil bupati Ende periode 2009-2014 adalah sebuah prosesi cinta. Bila direfleksikan secara jernih dan mendalam, jabatan yang sedang diemban adalah ungkapan cinta seluruh komponen masyarakat di daerah ini. Cinta itu tumbuh dalam nurani dibingkai dalam kepercayaan untuk kemudian diungkapkan melalui pilihan politik kepada bupati dan wakil terlantik. Pilihan polityik itu juga mengingatkan bahwa masyarakat Ende percaya di pundak bupati dan wakil bupati perhatian akan lebih masyarakat terima. Keluh kesah dan persoalan akan lebih didengar, dicermati dan direspon. Kunjungan ke kampong dan dusun terisolir dan terpencil menjadi lebih sering.
Hal itu dikatakan Gubernur NTT Frans Lebu Raya dalam sambutannya saat melantik Don Bosco M Wangge dan Achmad Mochdar masing-masing sebagai bupati dan wakil bupati Kabupaten Ende periode 2009-2014 ddalam rapat paripurna istimewa DPRD Ende, Selasa (7/4). Don Wangge dan Acmhmad Mochdar adalah bupati dan wakil bupati terpilih dalam pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah 13 Oktober 2008 lalu dan mengungguli enam kandidat lainnya dengan perolehan suara yang cukup signifikan yakni 54.845 atau 41,96 persen dari total suara sah yang masuk pada waktu itu sebanyak 130.695.
Lebu Raya mengatakan, selama kepemimpinan Bupati Don Bosco Wangge dan Wakil Bupati Achmad Mochdar, masyarakat Ende berharap akses jalan kian panjang dirintis dan ditingkatkan kualitasnya, banyak sarana prasarana irigasi, kesehatan dan pendidikan dibangun dan direhab lebih serius dan bermutu. Selain itu akses pasar dibuka, harga komoditi perkebunan lebih berdaya saing. “Nelayan di pesisir tidak pernah lagi gelisah soal ketersediaan dan keterjangkauan BBM untuk melaut.” Selain itu, pelaku bisnis secara moral mendapat eprhatian, kepedulian dan kepastia pelayanan administrative yang dibutuhkan. “Proses tender dan lelang pengadaan barang dan jasa lebih transparan.”
Ditegaskan pula, dalam suasana gembira, percaya, harapan dan cinta dari seluruh masyarakat Ende, pelantikan Don Bosco M Wangge dan Achmad Mochdar kian terasa istimewa karena dilakukan dalam lingkaran pecan suci menyambut perayaan paska. Paska, kata Lebu Raya adalah kemenangan dan kegembiraan. Kemenangan akibat penaklukan perjalanan salib, symbol tuntasnya tugas perutusan putera manusia.
Suasana kebatinan ini, tegas Lebu Raya harus menjadi kekuatan moral untuk membimbing perjalanan daerah ini. “Jabatan yang ditahtakan rakyat tidak untuk dibanggakan apalagi diselewengkan. Jabatan harus bermuara pada tugas perutusan. Jabatan saudara berdua harus tetap berbingkai kesederhanaan, kerendahan hati, pelayanan dan syukur, walau untuk itu dituntut pengorbanan sebagaimana misteri salib itu sendiri.”
Dia juga mengimbau kepada bupati dan wakil bupati terpilih untuk memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat Ende merasakan kegembiraan karena geliat ekonomi yang ditumbuhkembangkan. Diharapkan pula untuk emngupayakanreformasi birokrasi untuk meningkatkan kinerja pelayanan birokrasi agar masyarakat percaya terhadap eksistensi birokrasi di daerah ini. “Kelolalah perjalanan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan di daerah ini dengan cinta yang sama hangatnya. Cinta yang meneguhkan kebersamaan untuk sehati sesuara membangun Ende baru, sendi NTT baru yang lebih baik.”
Menyangkut anggaran untuk rakyat menuju sejahtera (anggur merah) kata Lebu Raya secara bertahap diupayakan agar paradigma ini diterapkan di seluruh NTT dan secara bertahap agar anggaran untuk public porsinya lebih besar dibanding anggaran belanja aparatur. Langkah awal perubahan ini seyogyanya teridentifikasi dan dijabarkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah Kabupaten Ende 2009-2014. sejalan dengan itu mendukung rencana bupati da wakil bupati untuk mereformasi birokrasi Kabupaten Ende. “Namun demikian, lakukan reformasi itu sesuai ketentuan kepegawaian yang ada. Proseslah mutasi jabatan secara santun dan elegan.”
Bupati periode 2004-2009, Paulinus Domi sebelumnya mengatakan, selama memimpin bersama Wakil Bupati Bernadus Gadobani selama lima tahun telah melakukan banyak. Dari sekian banyak yang telah dilakukan bersama wakil bupati, DPRD Ended an masyarakat di 191 desa dan 23 kelurahan, masih banyak sekali kekurangan. Apa yang dilakukan adalah untuk mengejawantahkan visi dan misi abdi dalam rangka mewujudkan masyarakat yang mandiri, solider dan sejahtera dengan memanfaatkan anggaran yang telah dianggarkan dari tahun ke tahun.
Dikatakan, apa yang dilakukan masih banyak yang kurang dan jauh dari harapan. Kerja sama yang telah dibangun bersama DPRD untuk mewujudkan kesejahteraan tidak habis dengan berakhirnya masa jabatan namun diserahkan kepada bupati dan wakil bupati yang baru untuk menerima dan melanjutkan membangun daerah ini. “Yang pasti mereka (bupati dan wakil bupati yang baru) dating untuk pelihara yang ada, perbaiki yang rusak dan isi di mana yang kosong.”
Sementara Yohanes Pake Pani, mengharapkan duet Don Wangge Achmad Mochdar dapat menjadi pemimpin yang tegas dalam artian kedamaian bisa embat ketenangan dalam bertugas. Dia juga meminta untuk meninggalkan masa lalu terutama selama proses pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah yang lalu. Pake Pani juga berkeyakinan, kedua tokoh ini mampu merangkul semua unsure yang ada di Kabupaten Ende untuk sama-sama membangun Ende. Kepada mereka yang belum terpanggil duduk di jabatan bupati dan wakil bupati, Pake Pani mengharapkan untuk menerima dengan iklas pemimpin yang baru.
Menyangkut kepemimpinan lima tahun ke depan, dia mengharapkan agar Don Wangge dan Achmad Mochdar konsisten terhadap semua janji yang diungkapkan pada saat berkampanye dengan betul-betul menjabarkan semua rencana yang disampaikan saat kampanye yang dinanti-nantikan oleh masyarakat. Keinginan Don dan Mat menjadikan Ende sebagai daerah swasembada beras, katanya bisa diwujudkan jika proporsi anggaranyang ada dibalik dimana anggaran untuk public diperbesar dibandingkan dengan anggaran untuk aparatur. Dana DAU yang selama ini 60 persen untuk belanja aparatur agar dibalik menjadi 60 persen untuk belanja public dan 40 persen belanja aparatur. “Saya yakin pak Don tahu porsi-porsi dana mana yang selama ini perlu dipangkas yang menurut saya tidak perlu dilakukan tapi karena sudah dibahas di Dewan jadi tetap diangarkan.”
Ke depan butuh pemimpin yang karismatik di mana dibutuhkan orang yang jujur dan terbuka. Kalau tidak jujur dan terbuka akan kehilangan karismatiknya. Butuh pemimpin yang jujur yang bisa dijadikan panutan, dalam hidup bertetangga yang wajar.
Acara pelantikan bupati dan wakil bupati Ende Don Bosco M Wangge dan Achmad Mochdar di gedung DPRD Ende, dihadiri sejumlah pejabat pemerintahan baik provinsi maupun kabupaten. Dari Provinsi selain Gubernur Frans Lebu Raya bersama ibu, hadir pula Wakil gubernur Esthon L Foenay dan ketua DPRD NTT, Melkianus Adoe. Hadir pla para bupati se-daratan Flores.
Acara pelantikan berlangsung khidmat dan seluruh rangkaian acara berjalan lancar dan tertib. Kedua pejabat terlantik didampingi rohaniwan pendamping masing-masing Pater Tarsisius Djuang Udjan, SVD dan . usai pelantikan bupati dan wakil bupati, acara dilanjutkan dengan pelantikan dan serah terima jabatan ketua Tim Penggerak PKK.

Hari Ini Gubernur Lebu Raya Lantik Don Wangge dan Achmad Mochdar

* Bupati dan Wakil Bupati Ende Periode 2009-2014
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Menurut rencana Selasa (7/4) hari ini Gubernur NTT Frans Lebu Raya dijadwalkan melantik bupati dan wakil bupati Kabupaten Ende terpilih Don Bosco M Wangge dan Achmad Mochdar. Pelantikan akan dilangsungkan dalam rapat paripurna istimewa DPRD Ende dipimpin Ketua DPRD Ende, Titus M Tibo. Segala persiapan untuk pelaksanaan pelantikan sejauh ini sudah dilakukan secara baik.
Ketua Panitia Pelantikan, Hendrikus Seni di Kantor DPRD Ende, Senin (6/4) mengatakan, persiapan pelaksanaan pelantikan sudah sangat maksimal dilakukan oleh panitia pelaksana dan dengan pelaksanaan gladi bersih yang dihadirkan bupati dan wakil bupati terlantik maka persiapan boleh dikatakan sudah 100 persen. Dia berharap, persiapan yang sudah matang ini tetap dijaga agar pada pelaksanaan pelantikan nanti semuanya bisa berjalan lancer, aman dan tertib dan sukses.

Jemput di Kediaman Pribadi
Menyangkut protokoler penjemputan bupati dan wakil bupati terlantik, katanya, sudah dipersiapkan dengan baik. Penjemputan akan dilakukan dari kediaman bupati dan wakil bupati. Selanjutnya saat tiba di kantor DPRD akan diadakan penyambutan dengan tarian.
Hendrik Seni katakan, pelantikan bupati dan wakil bupati akan dilakukan oleh Gubernur NTT Frans Lebu Raya atas nama Menteri Dalam Negeri RI. Pelantiakn ini juga dihadiri Wakil Gubernur NTT Esthon L Foenay dan sejumlah pejabat lainnya dari provinsi. Selain dihadiri pejabat provinsi, ada juga bupati se-daratan Flores yang sudah menyatakan kesediaan untuk hadir seperti Flores timur, Sikka, Nagekeo, Ngada, Manggarai dan Manggarai Timur.

3.500 Undangan
Sedangkan undangan yang diperkirakan bakal hadir dalam pelantikan, katanya isa lebih dari 3500 undangan. Hal itu karena berdasarkan jumlah undangan yang dikelaurkan panitia sebanyak 3500. sehingga jumlah undangan yang bakal hadiri pelantikan dapat melebihi undangan yang dikeluarkan oleh panitia.
Pantauan Flores Pos di Kantor DPRD Ende, panitia telah menggelar gladi bersih. Semula, gladi dilaksanakan oleh panitia tanpa dihadiri bupati dan wakil bupati terlantik dan yang akan memasuki akhir masa jabatan. Setelah dianggap sudah baik, panitia kemudian menggelar gladi bersih yang dihadiri Don Bosco M Wangge dan Achmad Mochdar, bupati dan wakil bupati yang akan dilantik dan Paulinus Domi dan Bernadus Gadobani, bupati dan wakil bupati yang akan memasuki purna tugas.
Gladi bersih berjalan tertib sesuai jadwal yang telah diatur baik oleh petugas dari provinsi maupun petugas dari protokoler kabupaten.
Sejumlah panitia lainnya juga tampak mempersiapkan lokasi untuk pelaksanaan pelantikan seperti menyiapkan meja makan dan mendekorasi lokasi di halaman kantor DPRD Ende.

Polisi Limpahkan Tersangka dan Barang Bukti Kasus Kayu ke Kejaksaan

* 742 Kayu jenis Papan dan Balok
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Aparat penyidik dari Kepolisian Resor Ende akhirnya melakukan pelimpahan tahap kedua tersangka dan barang bukti kasus kayu ilegal yang ditahan yang berasal dari Ruteng dengan tujuan Maumere. Pelimahan tahap kedua ini dilakukan menyusul ditetapkannya P-21 oleh pihak kejaksaan pada Senin (31/3) lalu.
Hal itu dikatakan Bripka Sudarmin dan Brigadir Muslimin anggota Satuan Reskrim Unit II Polres Ende di kantor Kejaksaan Negeri Ende saat mengantar tersangka dan barang bukti ke kejaksaan, Senin (6/4). Bripka Sudarmin mengatakan, pe3limpahan tersangka atas nama Ferdinandus Do anggota Polri sebagai pemilik kayu. Sedangkan barang bukti yang dilimpahkan berupa kayu sebanyak 742 batang berupa papan dan balok yang dimuat di dua truk masing-masing Flores Indah dan truk Perdana Jaya.
Dikatakan, tersangka Ferdinandus Do yang adalah anggota Polri selama ini tidak ditahan. “Dia tidak ditahan karena dia sangat kooperatif dalam proses ini,” kata Sudarmin.

Tugas Selesai
Brigadir Muslimin mengatakan, tugas penyidik dalam kasus ini boleh dikatakan sudah selesai. Dengan pelimpahan tersangka dan barang bukti ke kejaksaan ini maka tugas penyidik selesai dan selanjutnya menjadi tugas dan kewenangan aparat di kejaksaan.
Sementara terkait ancaman hukuman menyangkut kasus ini, kata Muslimin, pelaku disangka melanggar pasal 78 ayat 7 junto pasal 50 ayat 3 huruf H Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan subsider pasal 42 Peraturan Pemerintah RI Nomor 42 Tahun 2004 tentang perlindungan Hutan. Terhadap perbuatan ini diancam dengan hukuman penjara paling lama lima tahun.

Hitung Kembali
Pantauan Flores Pos, di Kejaksaan Negeri Ende, sektiar pukul 11.00 kemarin, dua unit turk yang selama ini ditahan polisi dan parkir dengan muatan kayu di halaman Polres Ende mulai memasuki halaman Kejaksaan Negeri Ende. Setelah dilakukan penyerahan kepada pihak kejaksaan, kemudian dilakukan penghitungan jumlah kayu yang diserahkan. Penghitungan disaksikan aparat kejaksaan, aparat Polres Ende dan petugas dari Dians Kehutanan Kabupaten Ende. Berdasarkan perhitungan terakhir tersebut, diketahui jumlah kayu yang diserahkan sebanyak 742 batang dalam bentuk papan dan balok.